Boyolali. BBPTKG Yogyakarta menyebutkan terjadi perubahan aktivitas yang signifikan pada gunung Merapi, Kodim 0724/Boyolali langsung bergerak cepat menyiagakan 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi) personelnya guna mengantisipasi Erupsi Gunung Merapi dikarenakan aktifitas gunung yang semakin meningkat (14/03/2023)
Berdasarkan pengamatan Seismogram Gunung Merapi BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) Yogyakarta, Gunung Merapi Kembali erupsi pada Sabtu, (11/03/2023) pukul 12.12 WIB. Gunung Merapi terpantau 1 kali guguran lava awan panas dengan jarak luncur 1500 meter ke barat daya dan terdengar suara guguran 2 kali dengan intensitas sedang dari Pos Babadan.
Sampai berita ini diturunkan, dari kejadian Erupsi tersebut tidak mengakibatkan adanya korban jiwa maupun kerugian materiil. Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Komandan Kodim 0724/Boyolali Letkol Arm Ronald F siwabessy, M.A. mengatakan erupsi merapi kali ini berdampak di Magelang. Tercatat, tiga kecamatan sudah terkena dampak dari abu vulkanik Gunung. Sedangkan untuk wilayah Boyolali yang terdampak abu Vulkanik yaitu Desa Jrakah, Tlogolele dan Klakah di Kecamatan selo.
Letkol Arm Ronald F Siwabessy, M.A. menyampaikan Kodim Boyolali bersama BPBD dan unsur terkait saat ini tengah bergerak untuk meminimalkan risiko bencana. Termasuk mengirimkan kebutuhan mendesak kepada masyarakat sekitar, khususnya daerah yang masuk rawan bencana.
" untuk saat ini satu Tim gabungan sudah bergerak menuju lokasi terdampak abu vulkanik mengirimkan bantuan logistik masker "ucap Dandim
Letkol Arm Ronald F Siwabessy, M.A. mengungkapkan jika status Gunung Merapi masih Level 3 atau siaga. Namun, masyarakat disebut tak perlu panik dan tetap tenang.
"Jangan panik, namun tetap melihat situasi. Untuk status lebih jelasnya, menunggu informasi atau koordinasi dengan BBPTKG Yogyakarta," pungkasnya.
(Agus)
0 comments:
Posting Komentar
Hanya pesan membangun