Cirebon, buserpolkrim.com -
Bagi para penggemar belanja online baik laki-laki maupun perempuan kini harus lebih berhati-hati dalam memilih toko di online, pasalnya baru-baru ini di Wilayah Kabupaten Cirebon diduga ada salah satu toko online yang mengirim barangnya ke konsumen dengan isi potongan kain. Kamis, (16/04/2023).
Menurut keterangan dari salah satu narasumber yang enggan di sebut namanya mengatakan (sengaja kami rahasiakan), berawal narasumber dengan rekannya diajak kerjasama bisnis bersama, narasumber ditugaskan memegang barang kosmetik yang bernama VIMELA sebagai cabang, setalah berjalan beberapa lama bisnisnya pun lancar, akan tetapi setalah beberapa bulan rekan yang mengajaknya membawa barang ke gudangnya yang sudah di kemas rapih.
Barang yang dikemas rapih tersebut tidak dicurigai oleh narasumber, inisial (H) setalah ada beberapa complaint dari pihak konsumen dan JNE akhirnya narasumber MEMBUKA barang retur dan barang yang di kemas datang kegudangnya, ternyata isinya hanya potongan KAIN seperti sampah yang tidak sesuai dengan barangnya.
Saat tempatnya ingin dijadikan lokus kejahatan belanja online yang merembet pada pasal 378 akhirnya (H) memutuskan untuk tidak melanjutkan menjadi cabang, saat narasumber (H) mengklarifikasi ke pihak JNE (Deny) bahwa dia tidak mengetahui akan hal itu, hal tersebut semua diatur oleh (D) dan anak buahnya yang memegang bisnis tersebut, selang beberapa saat (Rabu, 15 Maret 2023) tepatnya di caffee and coffeee Limalas Megu diadakan pertemuan antara narasumber H, Pihak JNE yang di wakili Oleh (D) serta pihak toko online yang di wakili oleh Alx serta SF // IpL tepat jam 14.00wib.
Alx mengatakan bahwa sebenarnya pihak toko online dirinya tidak seperti itu akan tetapi disini ada ditunggangi oleh pihak ke tiga ungkapnya di hadapan salah satu Karyawan JNE dan Narasumber (H) tapi (H) mengatakan itu bukan ada pihak ke tiga melainkan unsur kesengajaan, dan akhirnya pihak JNE mengambil keputusan bahwasanya untuk sementara waktu bahkan bisa selamanya tidak akan mengirim barang dari toko online tersebut karena banyaknya komplain dari para konsumen dan kami tidak ingin ambil resiko. Karena kalau di lanjutkan ini bisa merusak nama JNE juga ungkap salah satu karyawan JNE apalagi ini paket ratusan hampir setiap hari. red
(Tiga Team)
0 comments:
Posting Komentar
Hanya pesan membangun