Maulid
Nabi merupakan hari kelahiran Nabi Muhamad SAW (12 Rabiul awal), tepatnya pada
hari senin 12 Rabiul awal di Mekkah. Pada hakikatnya maulid Nabi tidak hanya
sekedar peringatan sejarah bagi kaum muslim, akan tetapi juga sebagai pengingat
untuk umat muslim dengan sosok Nabi terakhir yang begitu mulia kehadirannya.
Menurut
sejarah, Maulid Nabi pertama kali diadakan pada zaman khalifah Al Mu'iz Lidinillah. Ia merupakan khalifah dinasti Fathimiyah di
Mesir yang hidup pada tahun 341 Hijriyah.
Momentum kehadiran Nabi Muhamad
SAW pada 12 Rabiul awal, diperingati oleh seluruh umat muslim di dunia
dengan perayaan maulidan. Peringatan Maulid Nabi ini dilaksanakan dangan
berbagai ekspresi, salah satunya di
Indonesia. Maulid Nabi juga dikenal dengan nama acara Syahadatin. Acara ini sering dikenal dengan grebeg maulid
dan menggelar upacara Nasigunungan(Tumpeng) yang menjadi tradisi masyarakat pada umumnya merayakan maulid
Nabi.
Ragam perayaan tersebut pada umumnya, didasarkan pada kebiasaan dan adat istiadat daerah setempat. Masyarakat muslim tidak hanya bergembira saat merayakan kelahirannya baginda Rasulullah, tetapi juga bersyukur atas keteladanannya jalan hidup serta tuntunan yang dibawa oleh Nabi Muhamad SAW. Meski sudah menjadi tradisi namun masih terjadi perbedaan pendapat, terkait kapan sebenarnya Maulid Nabi diperingati oleh umat islam.
Pada
umumnya di malam peringatan maulid Nabi desa Karangsambung ini, banyak masyarakat
berdatangan sejak sore hingga pagi hari dari mulai anak-anak, remaja hingga
orang dewasa mengantri untuk mandi disumur keramat Masjid Darussalam. Kegiatan
tersebut sudah menjadi tradisi turun-temurun, serta tetap dipertahankan hingga
sekarang.
Masjid
Darussalam merupakan masjid tertua di Kabupaten Majalengka yang memiliki
sejarah panjang penyebaran agama Islam di Kabupaten Majalengka. Masjid ini berdiri
pada abad ke 14 dan terkenal dengan Kursi "penyumpahannya" hingga di
maulid Nabi pada minggu lalu, ada kunjungan dari mahasiswa UNMA.
Kedatangan
para mahasiswa UNMA tersebut untuk mengetahui lebih jauh tentang sejarah Masjid
Darusalam beserta berbagai perabotan peninggalan dari para wali.
Para
Mahasiswa pun mendapat keterangan dari dua narasumber yaitu Ustdaz ujang (60) yang
juga sebagai kuncen kebuyutan makom keramat Desa Karangsambung dan Ustadz Wahdiat(73).
Satu persatu sejarah perabot peninggalan para wali diterangkan kepada mahasiswa
UNMA.
Diacara Maulid Nabi Muhamad SAW, hadir juga tokoh masyarakat, tokoh ulama berserta ahlussunnah wal jamaah Masjid Darussalam.
(Ujang
AR)
0 comments:
Posting Komentar
Hanya pesan membangun