H. Hafidin Sebagai Ekbang Desa Tegalgubug Kidul Diduga Memangkas Anggaran (P3-TGAI)

Berita Terkini

Polresta Cirebon Siagakan Personel 24 Jam Amankan Gudang Logistik Pilkada

Cirebon, buserpolkrim.com  Dalam rangka mendukung keamanan dan lancarnya pesta demokrasi pada Pemilukada 2024 ini, Polresta Cirebon Polda Ja...

Postingan Populer

Kamis, 23 November 2023

H. Hafidin Sebagai Ekbang Desa Tegalgubug Kidul Diduga Memangkas Anggaran (P3-TGAI)


buserpolkrim.com
Cirebon, Tegal Gubug Kidul Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon Jawa Barat, 21 November 2023
Program  Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) merupakan program rehabilitasi, peningkatan, atau pembangunan jaringan Irigasi pada jaringan tersier, baik pada Daerah Irigasi Kewenangan Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Desa yang dilaksanakan berbasis peran serta masyarakat petani yang dilaksanakan sendiri oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A)  Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) secara swakelola padat karya diduga keras banyak anggaran yang diselewengkan atau dikorupsi oknum kelompok petani yang diketuai oleh  H. Hafidin sebagai Ekbang.

Bangunan dengan memakai batu Puti  yang tidak sesuai dan tidak boleh dipakai, justru dipakainya.
Salah satu pengguna manfaat sekaligus penanggung jawab pembangunan program P3A mitra CAI      adalah   H. Hafidin sebagai Ekbang tentunya bahkan pasir pun dengan kualitas rendah tak bermutuh. 

Dengan kejadian tersebut Ini perlu ada tindakan cepat dari APH TIDPIKOR Polres Cirebon, Kejaksaan Negeri Cirebon. Dan Intansi yang berwenang. Agar segera turun langsung mengecek dan memanggil pihak oknum   H. Hafidin sebagai Ekbang tentunya dan kuwu Muhamad. As'ad Kuwu Desa Tegalgubug Kidul,  Sebagai kepala desa.

program P3A Mitra CAI yang diduga melakukan gratifikasi, dengan campuran mengurangi bahan semen dan kebanyak pasir hingga mutu tidak berkualitas tentunya diduga oknum,  H. Hafidin sebagai Ekbang diduga keras  memotong anggaran demi meraup keuntungan sendiri atau golongan  dan juga diduga untuk memberi fee kepada konsultan.

H. Hafidin sebagai Ekbang alergi pada wartawan, dan  LSM diduga keras takut karna ada gratifikasi dalam pembangunannya.
Ketika dihubungi lewat hape seluler  H. Hafidin sebagai Ekbang, tidak menjawabnya. Sedangkan Kuwu mengatakan saya tidak tau menau itu semua tanggung jawab Ekbang pungkasnya pada Awak media.

Beberapa kali Ekbang dihungi susah sekali tak perna mengangkat telponnya.

(koko kozim)

0 comments:

Posting Komentar

Hanya pesan membangun