Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo mengunjungi Kota Bitung Sulawesi Utara ( Sulut )

Berita Terkini

Tim Wasops Mabes Polri Supervisi Kesiapan Pilkada 2024 di Mapolresta Tangerang

TANGERANG – Tim Pengawasan Operasi (Wasops) Mabes Polri yang dipimpin oleh Brigjen Pol Naek Pamen Simanjuntak (Karoprovos Divpro...

Postingan Populer

Jumat, 23 Februari 2024

Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo mengunjungi Kota Bitung Sulawesi Utara ( Sulut )


Bitung l dalam beberapa agenda kerja nasional satu diantaranya yaitu Silaturahmi Dengan Peserta Dan Pendampingan Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekar) Binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) (Jumat 23/2/2024).

Program ini sangat diperlukan oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan keluarga, serta membentuk karakter yang baik. 

yang bertempat di Sport Hall & Convention Kota Bitung Sulawesi Utara Sulut 

Hadir mendampingi Presiden Joko Widodo, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) / Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gubernur Sulawesi Utara Prof. Dr. HC) Olly Dondokambey, SE., Wali Kota Bitung Ir. Maurits Mantiri, MM dan Wakil Wali Kota Bitung Hengky Honandar,SE.

"Saya merasa senang ketika melihat Bapak Ibu dalam bekerja karena semangat kerja menjadi satu dari dua kunci sukses dalam menjalankan usaha". kata BPK Jokowi, dalam Silaturahminya.  

Sebanyak sekitar 3.500 nasabah dan pendamping program PNM Mekar hadir dalam acara silaturahmi tersebut. Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyatakan selalu senang setiap bertemu dengan nasabah dan pendamping program PNM Mekar.
PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekar) merupakan layanan pinjaman modal untuk perempuan prasejahtera pelaku UMKM yang diluncurkan pada 2015. Pada dasarnya, nasabah PNM Mekar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam berusaha, 

namun terbatasnya akses pembiayaan modal kerja menyebabkan keterampilan berusaha mereka kurang termanfaatkan. Beberapa alasan keterbatasan akses tersebut meliputi kendala formalitas, skala usaha, dan ketiadaan agunan. Tutupnya 

Lukman inaku

0 comments:

Posting Komentar

Hanya pesan membangun