Saat membesuk anggota dan keluarga Kodam II/Swj yang dirawat di RST AK. Gani, Pangdam II/Swj Mayjen TNI Yanuar Adil temukan fakta 235 pasien penderita DBD sejak Januari 2024.
Hal itu disampaikan Kapendam II/Swj Kolonel Arh Saptarendra P, ST, MM, dalam rilisnya, Palembang, Sumsel, Jumat (05/04/2024)
Diungkapkan Kapendam, dalam kunjungannya ke RST AK Gani, Pangdam II/Swj Mayjen TNI Yanuar Adik menemukan fakta pasien yang banyak dirawat di Rumah Sakit milik Tentara itu.
"Dari Januari sampai tanggal 5 april, tercatat 235 orang dari berbagai kelompok usia penderita DBD yang dirawat di RS jajaran Kesdam II/Swj ini,"ujar Sapta
Dari keterangan RST AK Gani, sampai April 2024 jumlah yang menderita DBD dan dirawat disana sejumlah 235 orang dari berbagai kelompok usia.
"Terus mengalami kenaikan dari Januari 2024, yang semula 55 menjadi 60 pasien pada Februari, tapi kemudian Maret meningkat lagi jadi 107orang. sedang April ini sampai tanggal 5 berjumlah 13 orang,"terang Sapta .
"Maraknya DBD diperkirakan akan masih terjadi karena saat ini, Palembang, khususnya masih diguyur Hujan dengan curah yang lumayan , dan dampaknya banyak genangan , sarang nyamuk,"tandas Sapta.
Seperti yang dialami putri dari Aster Kasdam II/Swj (Kol Inf A. Hadi Hariyono) dan Kasituud Pendam II/Swj (Mayor Caj Sugeng Riyanto , dimana anak mereka telah dirawat di RS AK. Gani karena DBD.
"Alhamdulilah , hingga saat ini pihak RS (AK Gani) bekerja dengan baik dan optimal serta memberikan layanan terbaik bagi pasien KBT (Keluarga Besar Tentara) maupun umum.
"Seperti biasanya, Pangdam berkunjung dari bangsal ke bangsal , menanyakan kondisi yang sakit dan mengkonformasikan langsung dengan tenaga medis maupun Karumkit,"kata lulusan Akmil 1996 itu.
"Setiap Minggu, selain membesuk , Pangdam melakukan inspeksi pelayanan kesehatan kepada pasien ,khususnya Keluarga Tentara,"imbuh dia.
Dari data pasien diatas, lanjutnya, maka diwilayah Palembang harus siaga DBD.
"Tidak hanya penyemprotan atau fogging, juga pembersihan genangan air dan lingkungan,"pungkasnya.
Perwata/Farid maka
Editor/Farid maka
0 comments:
Posting Komentar
Hanya pesan membangun