Dua Agama Besar Dunia Dengan Simbol Peradaban Sarat Nilai Sosial Spritual Yang Melahirkan Kebudayaan Etika Dan Moral Sosial. Bitung Sulawesi Utara

Berita Terkini

PT Ganda Alam Makmur Raih Penghargaan Tamasya Award 2024 dari Kementerian ESDM

Jakarta - PT Ganda Alam Makmur (GAM), perusahaan batu bara yang beroperasi di Kutai Timur, Kalimantan Timur, berhasil meraih Penghargaan Tam...

Postingan Populer

Minggu, 14 April 2024

Dua Agama Besar Dunia Dengan Simbol Peradaban Sarat Nilai Sosial Spritual Yang Melahirkan Kebudayaan Etika Dan Moral Sosial. Bitung Sulawesi Utara

Dua Agama Besar Dunia Dengan Simbol Peradaban Sarat Nilai Sosial Spritual Yang Melahirkan Kebudayaan Etika Dan Moral Sosial. Bitung Sulawesi Utara 



Bitung l Jumat Hari ini Bertepatan Bagi Umat Kristiani Adalah Jumat Agung Atau Tri Hari Suci Paskah Dan Bagi Umat Islam Adalah 17 Ramadhan Hari Diturunkannya Al Bitung Sulawesi Utara 


Dua agama besar dunia dengan simbol peradaban sarat nilai sosial spritual yang melahirkan kebudayaan, etika dan moral sosial...

Sehingga dengan gembiaranya kita dapat mengucapkan selamat memasuki Jumat Agung atau Tri hari suci Paskah bagi keluarga besar Kristiani...

Selamat merayakan Nuzulul Quran bagi umat Islam dan selamat melaksanakan puasa Ramadhan.

Sudara2ku...
Menelusuri perspektif bapak MODERASI BERAGAMA Kota Bitung Ir. MAURITS MANTIRI, MM. Tentang peran agama-agama dalam menata peradaban membangun sumber nilai kehidupan...

Menurut beliau...
"Agama di era disrupsi 4.0 ini sudah harus diperankan, harus menjadi instrumen perubahan sistim dan tatanan, agama harus tampil di ruang publik untuk merekatkan dan mengikat keragaman, agama harus di arusutamakan bukan dipinggiran...

Sudah saatnya agama tidak lagi menjadi alat pembelahan ummat dan bangsa. Agama sudah harus memainkan peran penting, strategis dan fundamental, karena agama yang melahirkan nilai-nilai kehidupan, dan nilai-nilai inilah yang membentuk kebudayaan, etika sosial dan moralitas.

Agama tidk boleh lagi disepelekan, diposisikan disudut-sudut peradaban sehingga terabaikan, dibiarkan mengkristal dan membeku, tapi dia harus berada ditengah di poros kehidupan dan pergeseran peradaban kemanusiaan universal.

Karena Agama harus berada diposisi terhormat. Maka penting untuk dipahami, bahwa Agama tdk cukup hanya bicara ttg nilai-nilai moral, eskatologis, metafisik dan etika. Agama sebagai idiologi kehidupan hrs mampu memberikan perspektif, sudut pandang atau konsep tentang pembangunan semesta, artinya sudah harus ditemukenali apa konstribusi agama dalam pembangunan peradaban semesta.

Agama sudah harus tampil membicarakan tentang seluruh masalah kehidupan bangsa termasuk masalah politik.

Selama ini dalam megaTrend global... ada pandangan yang salah dan meracuni logika dialektika umat manusia, dimana memandang agama tidaklah penting, tidak dibutuhkan dan bahkan menjadi penghambat pembangunan global, sehingga tidak memiliki urgensi dalam kehidupan. 

Sehingga muncullah era post truth dengan simulakra. Yang mendesain kebohongan untuk mereduksi dan menggeser peran agama secara global. Akhirnya kita akan berada didunia yang hampa nilai, etika dan moral. Yang salah dianggap kebenaran, yang benar didikejar2 dimasukkan kepenjara.

Ketika menceramahkan agama diruang publik atau berada di mimbar dakwah, atau sedang melaksanakan pelayanan, maka yang harus diperhatikan, bagaimana menampilkan wajah agama dalam polesan yang sejuk dan damai, jangan terlalu lama memperkenalkan agama secara parsial-eskatologis, hanya aqidah saja atau syariah saja atau sejarah agama semata. Tapi tokoh agama juga sudah harus memberikan pemikiran2 akademis ilmiahnya tentang masalah sosial, budaya, politik maupun ekonomi. Bercerita tentang indeks kemiskinan, kebodohan dan pembangunan kemanusiaan universal.

Dari deskripsi ini, beliau bapak Moderasi agama Kota Bitung mengharapkan, dalam kebijakan pembanguan bangsa tidak boleh lagi mengabaikan peran tokoh2 agama, ustad, imam, pendeta, pastor, pandita dan pinandita.

Tokoh agama harus diberikan tanggungjawab moral mengawal sejumlah program pembangunan bangsa. 
Seperti yang sedang kita hadapi saat ini, yaitu masalah stunting masalah penguatan peran keluarga dan yang utama masalah kesadaran dalam membuang sampah pada tempat sampah.
Bagaimana peran tokoh2 agama menjadikan isu-isu ini menjadi tema ceramahnya dalam pelayanan kepada jamaah/jemaat dengan tujuan mulai untuk menyadarkan, mengingatkan dan mencerahkan masyarakat.

Pewarta/A.K
Editor/L.I

0 comments:

Posting Komentar

Hanya pesan membangun