Paturay Tineung, Siswa Kelas IX SMPN 3 Ligung Kabupaten Majalengka

Berita Terkini

Bantu Panen Padi, Wujud Pendampingan Babinsa Kademangan Mensukseskan Program Swasembada Pangan

Blitar - Bentuk dukungan Babinsa sebagai aparat kewilayahan dalam meningkatkan ketahanan pangan di wilayah binaannya, Serma Ichwanto Babinsa...

Postingan Populer

Minggu, 23 Juni 2024

Paturay Tineung, Siswa Kelas IX SMPN 3 Ligung Kabupaten Majalengka


Majalengka,
FD-buserpolkrim.com

Dipagi yang cerah para siswa Kelas IX SMPN 3 Ligung bersama orang tua wali siswa berkumpul dihalaman sekolah untuk menggelar prosesi pelepasan (Paturay Tineung) kelas IX. Kendati acara digelar secara sederhana, namun penuh makna serta nilai edukasi yang bermanfaat bagi para siswa didik. Selain itu, dikegiatan ini dapat dijadikan sebagai ajang mempererat tali silaturahmi antar orang tua wali siswa/siswi dengan para tenaga pendidik (guru) di SMPN 3 Ligung, bertempat di halaman sekolah, Kamis (20/06/2024).

Setelah dinyatakan lulus 100 persen, SMPN 3 Ligung kembali hadir mengadakan kegiatan perpisahan dan pelepasan 204 siswa kelas IX tahun ajaran 2023/2024.


Acara ini dihadiri Unsur Muspika Kecamatan Ligung, Komite Sekolah H. Yaya Nurjaya S.Pd, Arkam mantan Kepala Sekolah Menengah Pertana Negeri 3 ligung yang turut mendampingi Kepala SMPN 3 Ligung H. Dede Wiwif Furqon S.Pd, Kepala desa Beber, SMK Bina Insani yang mewakili, SMK Global yang mewakil, para Kepala Sekolah Dasar (SD) terdekat serta Ketua PGRI Cabang Kecamatan Ligung dan para tamu undangan lainnya memadati kursi yang telah disediakan panitia.

Laporan dan sambutan Ketua Panitia Iim Waslim  S,Pd, menyampaikan permohonan ma'af yang sebesar-besarnya jika penyambutan bapak/ibu Orang tua wali murid serta para tamu undangan lainnya kurang berkenan, begitu juga penyajian hidangan yang  sederhana. Meski kegiatan hanya dapat dilaksanakan secara sederhana, namun kami selaku panitia bersama guru-guru disini bersyukur dan berbangga hati bisa melaksanakannya.

“Oleh karenanya, kami disini mengucapkan banyak terima kasih atas kesudiannya bapak/ibu menghadiri undangan dari kami.  Semoga acara yang kami selenggarakan ini, dapat berjalan dengan lancar," ucap Iim dalam sambutannya.


Selanjutnya acara dibuka dengan penampilan Marching Band, kreasi-kreasi seni oleh para siswa (i) berprestasi serta tari Topeng kelas VII yang juga bentuk dari pelestarian Topeng Beber, menjadi tradisi budaya sunda "lengser" yang menghiasi prosesi jalannya Paturay Tineung kelas IX SMPN 3 Ligung. Sebelumnya, pembukaan acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur'an oleh siswa dan berlanjut menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Komite sekolah H. Yaya Nurjaya S.Pd, pada kesempatan yang sama mengucapkan selamat kepada para siswa kelas IX lulus 100 persen, setelah 3 tahun lamanya menuntut ilmu di SMPN 3 Ligung.

“Anak-anaku semua yang telah lulus, semoga apa yang didapat dalam tiga tahun menuntut ilmu di sekolah ini bisa menjadi bekal untuk kalian melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi lagi. Raih cita cita kalian setinggi langit, jangan bermalas-malasan semasa muda. Gunakan ilmu yang didapat disini sebagai jalan dalam menggapai prestasi, singsingkan lengan bajumu, tunjukan kemampuanmu, selamat berjuang anak -anaku semua,” pesannya.

Kami disini, lanjut H. Yaya, juga mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak/ibu orang tua wali siswa yang telah mempercayakan kepada kami anak-anak kesayangannya untuk di didik di SMPN 3 Ligung ini. Alhamdulillah almamater di sekolah ini banyak yang menjadi pegawai, terutama jadi TNI dan Polri.

“Semoga putra -putri bapak-ibu semua juga bisa meraih, tercapai cita-cita yang di impikannya, Aamin yarobbal alamin,” imbuhnya.


Sementara itu, H. Dede Wiwif Furgon S.Pd selaku Kepala SMPN 3 Ligung pada sambutannya mengatakan bahwa di hari ini merupakan hari yang membanggakan bagi kita semua. Karena, dihari ini sebanyak 204 siswa/i kelas IX semua lulus 100 persen dan 174 orang siap melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi/80 persen.

“Kami pihak sekolah memohon ma'af apabila ada kekurangan dan kelemahan dalam proses kegiatan belajar, karena tiga tahun bukanlah hal yang sebentar untuk mengetahui perkembangan anak didik kami,” ungkapnya.

Ia menambahkan, sekolah kami merupakan salah satu program sekolah penggerak di Kabupaten Majalengka dan hanya ada 8 sekolah yang  masuk Program Sekolah  Penggerak (PSP) di tiga tahun mendatang. Program PSP merupakan projek penguatan profil Pancasila yang sudah melaksanakan kegiatan projek ini kelas VII dan VIII, sekolah kami menjadi juara ke dua lomba Festival lomba siswa dan seni ada kemajuan/peningkatan. Karena ditahun kemaren dapat meraih juara ketiga, mudah-mudahan ditahun depan menjadi juara satu. Terimakasih atas kerjasama antara pihak sekolah dengan bapak/ibu selaku orang tua wali siswa untuk maju bersama dengan SMPN 3 Ligung.

“Kalau kita mendaki gunung, jangan takut hutannya lebat. Semoga SMPN 3 Ligung lebih kuat dan lebih hebat. Bolehlah membeli madu, membelinya ke gandawesi. Semoga sekolah kita lebih maju dan Terus Berptestasi,” katanya sedikit berpantun.

H. Dede juga memberikan arahan, kepada semua siswa. Untuk meraih kesuksesan maka kalian harus patuh, taat, menghormati kedua orang tua kalian, berbuat baik pada orang lain atau pada setiap orang serta harus bekerja keras dan jangan menggantungkan hidup pada orang lain. Dan untuk meraih kesuksesan itu, harus beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Lanjutkan study sampai jenjang yang lebih tinggi, gapai cita-cita kalian anak-anaku demi masa depanmu dan bangsamu,” serunya memberi semangat.


Seperti diketahui, SMPN 3 Ligung ini siswa siswinya banyak yang meraih prestasi di tingkat Kabupaten Majalengka bahkan akan berjuang untuk meraih ke tingkat provinsi. Tiga siswa yang berprestasi  dan mendapat Kadeudeuh dari H. Dede Wiwif , yaitu Sylvi Reyska kelas IX A., Anandita kelas IX B dan Oktaviani Az-Zahra.


Ditengah acara pelepasan/perpisahaan yang nampak ceria suka ria, sejenak berubah menjadi hening dan mengharukan ketika sampai pada prosesi sungkeman perpisahan kepada orang tua bapak /ibu guru serta pencopotan atribut selama tiga tahun dipakai. Linangan air mata para siswa/siswi pun, tak dapat terbendung saat akan berpisah dengan para guru yang sudah dianggap orang tua sendiri serta adik adik kelas yang sudah dianggap adik sendiri.

"Pileuleuyan....bapak/ibu guruku, Adik adik kelasku. Semoga kita bisa bertemu dikemudian hari, karena perpisahan ini bukanlah merupakan akhir dari segalanya pileuleuyan....pileuleuyan ka sadayana,” ucap ketua osis penuh haru.

“Bral geura medal anaking geura raih cita-cita hidep anu di damba- dambakeun salami tilu taun didieu, bapak mung saukur tiasa ngelmuan kahidep tur do'a anu ngocor kahidep. Mudah -mudahan kahontal cita-cita sareng elmu nu ku hidep salami tilu taun didieu...kahade ulah pegat tetep caket mumuntang kanu kawasa Allah Subhanahu Wata Alla.. Aamin ya robblal alamin..,” pungkas H. Dede sambil mendekap siswa. 

Penulis: Ujang AR 

Editor: Adi Mukti. M

0 comments:

Posting Komentar

Hanya pesan membangun