Majalengka - Sering Kita temui di masyarakat, anak-anak takut akan Polisi. Sosok Polisi kerap dipergunakan orangtua khususnya ibu-ibu untuk menakut-nakuti atau membujuk anaknya saat sedang menangis atau rewel supaya menurut. Hal tersebut dapat mempengaruhi mental anak di masa pertumbuhannya dan kelak sosok Polisi bisa menjadi figur yang menyeramkan di benak mereka.
Saat melaksanakan pemantauan TPS Pilkada 2024 di Desa Bagjasari Kecamatan Cikijing, Kapolsek Cikijing mendapati ada anak yang sedang menangis karena ingin menaiki mobil Patroli, Pada Rabu (27/11/2024).
Dengan senyum ramah, Kapolsek langsung menghampiri dan menggendong anak tersebut serta mengajaknya berkeliling disekitaran Desa Bagjasari menggunakan mobil patroli agar anak tersebut berhenti menangis.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya menumbuhkan dan membangkitkan rasa cinta anak-anak kepada Polisi sejak dini dan menghilangkan image menakutkan akan sosok Polisi dimata anak-anak, sehingga anak-anak menganggap Polisi itu sebagai Sahabat.
Sementara itu, Kapolres Majalengka AKBP Indra Novianto, S.I.K., M.H., M.Si., CPHR. melalui Kapolsek Cikijing AKP Asep Rusmawan, S.H. mengatakan, “Keberadaan polisi bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai orang tua, teman dan teladan bagi masyarakat, terutama anak-anak. Pesan positif yang disampaikan akan memberikan dampak jangka panjang dalam membentuk mental dan perilaku anak-anak.”ujarnya.
Ini merupakan langkah konstruktif dalam membangun hubungan yang positif antara polisi dan masyarakat, khususnya anak-anak. Diharapkan, pesan-pesan baik yang disampaikan dapat memberikan inspirasi dan membantu membentuk generasi yang tangguh dan berakhlak mulia.
#PolriHumanis, #PolriPresisi, #AyoJagaPersatuandanKesatuanBangsa, #CintaKebhinekaan, #spripimpoldajabar, #Spripim.polri, #Humaspoldajabar,
0 comments:
Posting Komentar
Hanya pesan membangun