Pejabat
(Pj) Bupati Majalengka, Dedi Supandi genap satu tahun memimpin Kabupaten Majalengka
sejak dilantik pada 19 Desember 2023 silam. Dalam jangka satu tahun kepemimpinannya,
berbagai program pembangunan pun telah sukses dilaksanakan, baik itu di bidang
infrastruktur maupun layanan publik.
Bahkan
diawal kinerjanya sebagai Pejabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi telah
membentuk Unit Reaksi Cepat (URC). Dimana unit ini dikhususkan untuk
memperbaiki ruas jalan yang rusak, menindaklanjuti laporan/aduan masyarakat baik
jalan protokol maupun jalan-jalan terusan yang mengalami kerusakan di wilayah
Kabupaten Majalengka.
"URC
Tambal Jalan ini diserahkan ke tiap UPT Kebinamargaan di tingkat kecamatan.
Rata-rata setiap bulannya memperbaiki enam sampai tujuh ruas jalan di Kabupaten
Majalengka, dan hingga kini telah menindaklanjuti 649 laporan masyarakat,"
tutur Dedi Supandi saat Majalengka Berbicara (Mabar) ke-11, bertempat di Gedung
Yudha Karya Abdi Negara Pemkab Majalengka, Senin (9/12/2024) pekan lalu.
Selain
membentuk URC, progam lainnya yang cukup sukses dilaksanakan adalah upaya menurunkan
angka kemiskinan dari 11,21 persen menjadi 8,34 persen. Dan ini menjadi angka penurunan
tertinggi sepanjang sejarah Kabupaten Majalengka. Bahkan, untuk kasus stunting juga
mengalami penurunan yang signifikan. Saat ini, hanya tersisa 3,12 persen dari
79101 balita yang diukur. Dari keberhasilan tersebut, Pemkab Majalengka pun telah
menerima dana insentif fiskal 2024 senilai Rp 11,7 miliar dari pemerintah
pusat.
Sepanjang
kepemimpinan Dedi juga, Pemkab Majalengka menghibahkan lahan seluas 2,9 hektare
untuk Lapas Kelas IIB Majalengka yang kini over kapasitas. Termasuk lahan
seluas 2000 meter persegi untuk pembangunan gedung baru PMI Kabupaten
Majalengka.
"Revitalisasi
tahap pertama Stadion Warung Jambu juga telah dilaksanakan, dan ditargetkan
rampung pada akhir tahun ini. Kami juga mempercepat pembangunan empat sekolah
dasar yang kini masih dalam tahap perbaikan hasil kolaborasi dengan pihak
swasta," terang Dedi.
Terkait
pengamanan aset, kata Dedi, pihaknya menggandeng KPK untuk mengamankan sarana
umum dari 17 developer menjadi milik Pemkab Majalengka. Pihaknya pun menyiapkan
anggaran solusi dari APBD 2025 untuk melunasi utang BPJS Kesehatan selama 2021
- 2023 yang nilainya mencapai Rp 35 miliar.
Ia
mengatakan, sebanyak 96 titik penerangan jalan umum (PJU) di ruas jalan
provinsi di wilayah Kabupaten Majalengka juga berhasil diselesaikan pada tahun
ini. Bahkan, sejumlah ruas jalan rusak hingga saluran irigasi juga berhasil diperbaiki
dan sudah terlihat bagus. Di antaranya, jalan perbatasan Majalengka - Ciamis
yang menjadi akses menuju bukit Jahim. Pihaknya pun turut memperbaiki rumah
tidak layak huni (rutilahu) hingga menyiapkan rencana pembangunan bioskop yang
sejauh ini masih menunggu penghitungan dari konsultasi bangunan.
"Alhamdulillah,
kami juga berhasil membangun Mal Pelayanan Publik (MPP) yang menjadi pusat
layanan terpadu yang mempermudah akses masyarakat terhadap berbagai layanan
administratif, meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kualitas pelayanan publik
di satu lokasi," ucapnya.
Dedi
menjelaskan, MPP Kabupaten Majalengka menyediakan 14 konter yang membuka 40
jenis pelayanan dari mulai perizinan berusaha, perekaman E-KTP, mutasi siswa,
verifikasi izin sarana kesehatan, rekomendasi KIP, rekomendasi BBM bersubsidi,
Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), pembuatan surat keterangan rencana
kabupaten, izin angkutan, surat pernyataan pengelolaan lingkungan, pendaftaran
wajib pajak, pendaftaran haji, informasi proses sertifikat tanah, pembuatan
paspor, dan layanan perbankan.
Dimasa
kepemimpinan Dedi Supadi sebagai Pejabat Bupati, sektor ekonomi terbilang cukup
sukses. Dimana telah berhasil, menarik Retribusi Tenaga Kerja Asing (RTKA). Dan
sekarang telah mencapai Rp 2,8 miliar yang mana pada tahun-tahun sebelumnya itu
tidak ada. Bahkan, realisasi investasi Kabupaten Majalengka dan kawasan Rebana
dari hasil West Java Summit nilainya mencapai Rp 23 triliun.
"Inovasi
Mabar yang dilaksanakan setiap bulannya juga berhasil menjadi ruang bagi
masyarakat untuk memberikan saran, masukan, dan koreksi dalam pembangunan. Kami
juga berhasil mengupayakan penerbitan SK eksportir bagi perusahaan di
Majalengka, dan hal ini diperkirakan memberikan nilai manfaat hingga Rp 12 juta
dolar AS," katanya.
Kolaborasi
Pemkab Majalengka dan TP PKK Kabupaten Majalengka dalam program sapa, usaha
rakyat, aksi, dan berbagi informasi (Surabi) juga berhasil memfasilitasi 53.800
UMKM memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) secara gratis melalui mobil Sakocepat
yang rutin mendatangi desa-desa di Kabupaten Majalengka.
"Jumlah
kunjungan wisatawan di Kabupaten Majalengka hingga September 2024 tercatat
mencapai 1.864.000 orang dari target tahun ini 1,6 juta wisatawan. Kami juga
menginisiasi pembuatan batik Majalengka yang diberi nama Jagat Maja dan Reksa
Bumi," ungkapnya.
Di
bidang lingkungan dan pengelolaan sumber daya, Dedi berhasil mempercepat alih
status hutan lindung menjadi hutan produktif yang akan diserahkan kepada
masyarakat Nunukbaru serta Desa Cengal, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka.
Masyarakat di dua desa tersebut telah menantikan kepemilikan hak atas tanahnya
selama ratusan tahun, dan bakal mendapatkan sertipikat tanah pada bulan ini.
Dalam
reformasi pemerintahan, Dedi melimpahkan kewenangan kepada Camat dan
desentralisasi anggaran ke tingkat kecamatan yang secara efektif berlaku mulai
Oktober 2024. Selain itu, BPBD Majalengka juga berhasil mendapatkan insentif
yang sebelumnya tidak ada.
"Pada tahun ini, Pemkab Majalengka berhasil menyelesaikan kelebihan bayar dari total 860 temuan BPK sejak 2005, dan hingga kini tersisa 74 yang sedang diselesaikan melalui kolaborasi dengan Kejari Majalengka. Bahkan, termasuk melunasi utang BPJS Kesehatan periode 2021 - 2023 sebesar Rp 35 miliar," tutup Dedi Supandi. (Kom, Ujang AR)
Editor: Adi Mukti
0 comments:
Posting Komentar
Hanya pesan membangun