Wonosobo, – Kepala Desa Talunombo, Badarudin, dikenal sebagai sosok pemimpin yang memiliki visi dan gagasan inovatif untuk kemajuan desanya. Sejumlah program inovatif telah berhasil diterapkan di Desa Talunombo, seperti program pengolahan sampah menjadi BBM setara solar, agro edukasi wisata, dan pertanian terpadu yang telah memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
(19/03/2025)
Salah satu program yang sedang diusung oleh Badarudin adalah Koperasi Desa Merah Putih, yang merupakan bagian dari program nasional pemerintah pusat. Program ini sangat didukung oleh Kepala Desa Talunombo, Badarudin, yang menyatakan, "Adanya program koperasi Desa Merah Putih yang dicanangkan oleh pemerintah pusat, yang merupakan salah satu program nasional pemerintahan Presiden Prabowo, akan kami dukung sepenuhnya."
Kedatangan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Dr. (H.C.) Zulkifli Hasan, S.E., M.M. pada kesempatan sebelumnya memberikan dukungan penuh terhadap program tersebut. Dalam diskusinya, Zulkifli Hasan menekankan pentingnya peran kepala desa sebagai penghubung antara pemerintah pusat dan masyarakat. "Kepala desa sebagai bagian dari kepanjangan tangan pemerintah pusat harus mendukung penuh program pemerintah pusat, khususnya dalam koperasi desa merah putih yang akan difasilitasi dengan gudang, cool storage, dan kendaraan," kata Zulkifli.
Program Koperasi Desa Merah Putih diharapkan menjadi solusi untuk menuju desa swasembada pangan, yang pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Sebagai sistem ekonomi yang dekat dengan kultur dan budaya Indonesia, koperasi dengan semangat gotong royong ini diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian di desa-desa.
Untuk memastikan program koperasi desa ini berjalan dengan baik, Badarudin memberikan beberapa saran untuk pengembangan koperasi yang sukses, yaitu:
1. Rekrutmen Pengurus yang Profesional - Pengurus koperasi harus direkrut secara profesional melalui pemerintah pusat untuk menghindari konflik kepentingan dengan kepala desa.
2. Pelatihan Kompetensi - Pengurus koperasi perlu mendapatkan pelatihan yang sesuai agar dapat mengelola koperasi dengan baik dan berkelanjutan.
3. Masterplan Pengembangan Koperasi Desa - Setiap desa memiliki keunggulan yang berbeda, sehingga penting untuk menyusun masterplan pengembangan koperasi yang sesuai dengan potensi desa.
4. Kolaborasi dan Sinergi dengan BUMDes dan UMKM - Untuk mendukung keberhasilan koperasi, diperlukan kolaborasi dengan BUMDes, UMKM, serta lembaga-lembaga formal maupun informal lainnya.
Sebagai contoh, Badarudin mengajak untuk belajar dari sistem pertanian terpadu yang dikembangkan di Karawang, Jawa Barat, oleh Sidqi Ferin, S.E., seorang sarjana pertanian lulusan IPB. Sistem ini melibatkan peternakan unggas, pertanian holtikultura, dan perikanan dalam satu kawasan seluas 60 ha, dengan asuransi untuk pertanian dan sistem penjualan kontrak dengan perusahaan BUMN, BUMD, dan swasta.
Kegiatan ini memberikan pelajaran penting mengenai pengembangan ekonomi berbasis pertanian yang terintegrasi dan berkelanjutan. Badarudin berharap koperasi desa merah putih dapat menjadi model sukses untuk desa-desa lainnya, menciptakan perekonomian yang mandiri dan berkelanjutan.
(Yudhi)
0 comments:
Posting Komentar
Hanya pesan membangun