Indramayu - Pengamat Pendidikan Taufid Chaniago tuntaskan janjinya kepada Kejari Indramayu dengan memberikan data tambahan guna mengusut tuntas, diduga praktik manipulasi data pendidikan di sekolah non formal, yakni Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang berada di Kabupaten Indramayu.
Pada 26 Februari 2025, Taufid mendatangi kantor Kejari Indramayu dengan membawa rapot pendidikan Indramayu, yang dinilai langsung oleh kementerian Pendidikan RI. Dalam penilaiannya (Kementerian Pendidikan RI) pada 2023 - 2024 Rapot Pendidikan Kabupaten Indramayu, khususnya pada sekolah non formal (PKBM) grafiknya mutunya menurun.
Dengan adanya diduga temuan Kejari Indramayu terkait manipulasi data pendidikan di PKBM dan juga penilaian rapot pendidikan Kabupaten Indramayu dari Kementerian Pendidikan, hal ini dinilai sangat membahayakan kualitas pendidikan di Indramayu, khususnya pada lembaga non formal yang mana mutunya jauh dari standar yang diharapkan dari harapan pendidikan kontemporer.
"Rendahnya mutu penyelenggaraan pendidikan PKBM di Indramayu ini, diperparah dengan temuan Kejari Indramayu terkait manipulasi data pendidikan," ungkap Taufid.
Bupati Indramayu sebelumnya Nina Agustina dengan program unggulannya yakni Jaket (Kejar Paket) membuka peluang besar kepada masyarakat Indramayu untuk melanjutkan sekolah di PKBM, akan tetapi program unggulan tersebut hari ini perlu dievaluasi karena pada pelaksanaannya banyak temuan-temuan buruk yang terjadi.
"Evaluasi program Jaket ini harus disegerakan oleh pemerintahan yang baru saat ini. Agar tidak mewarisi kebobrokan dari pemerintahan yang sebelumnya," Kritik Taufid.
Kepala Daerah yang baru Lucky - Syaefudin diminta juga untuk melakukan audit keuangan terhadap penyelenggaraan PKBM sebelumnya, karena diduga dana bos maupun bantuan yang diberikan tidak tepat sasaran.
Adapun data tambahan tersebut adalah rapot pendidikan Kabupaten Indramayu pada tahun 2024, di mana dalam sajian datanya penyelenggaraan sekolah kejar paket/PKBM di Kabupaten Indramayu mengalami penurunan mutu dari tahun sebelumnya. Sehingga hal tersebut selaras dengan pernyataan Kajari Indramayu Arief Indra Kusuma Adhi yang mengatakan "Saya diminta diskusi sama Kementerian Pendidikan, dari tahun ke tahun data secara informal di luar sekolah yang paket C itu datanya dibikin palsu semua. Kementerian nganggap Indramayu itu bodoh loh, walaupun tingkat pendidikan kita masih setara SMP. Rupanya data yang dikirimkan itu isinya dimanipulasi,".
"Sebagai masyarakat Indramayu yang peduli terhadap pendidikan di Indramayu saya berkomitmen akan mengawal kasus ini sampai tuntas, informasi terakhir yang saya dapatkan kasus ini sudah sampai pemeriksaan saksi-saksi, maka dari itu kita tunggu seperti apa akhirnya," tandas Taufid.
Diketahui, Taufid Chaniago dalam waktu dekat akan mendatangi DPRD Indramayu untuk menyampaikan aspirasinya mengenai penyelenggaraan pendidikan di Indramayu.
((Nurbaeti))
0 comments:
Posting Komentar
Hanya pesan membangun