Keceriaan di hari perpisahan, pelepasan siswa kelas IX tahun ajaran 2023-2024, pada Kamis 27 Juni 2024, merupakan hari terakhir kebersamaannya dengan para guru serta adik-adik kelasnya di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Panyingkiran (NEPA) Kabupaten Majalengka. Meski kegiatan tersebut jauh dari kesan bermewah-mewah (penuh kesederhanaan), tetap berlangsung meriah. Agenda ini rutin dilaksanakan tiap tahunnya yang diselenggarakan dilapang serba guna SMPN 2 Panyingkiran, dimulai dari pukul 08.00, Kamis pagi (27/06/2024).
Pembukaan diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan dilanjut menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dihadiri para tamu undangan dari unsur muspika Kecamatan Panyingkiran, Komite SMPN 2 Panyingkiran Wahyu Sudrajat S.Pd didampingi H. Otong (anggota), Kepala Desa Jatiserang Tirta, para orang tua wali siswa kelas VII, VIII dan IX, pengawas Pembina SMPN Kabupaten Majalengka H. Mamat, Fasilitator Penggerak Dr. Rani Rania Pratiwi, turut hadir pula Mahasiswi IPDN dari Nusa Tenggara Barat dan Semarang yang lagi magang di Kabupaten Majalengka.
Selain itu, dalam kegiatan ini dilengkapi berbagai kreasi seni yang ditampilkan siswa/i kelas VII, VIII dan IX memberikan warna dalam kemeriahan acara pelepasan dan perpisahan serta memberikan suatu kenang-kenangan yang begitu berarti kepada para guru dan adik-adik kelasnya. Budaya tradisi sunda ‘LENGSER’ menjadi pelengkap, dalam acara menyambut (Mapag) para wisudawan/ti. Upacara adat berlangsung sangat khidmat, berkat kepiawaian para personalnya yang kocak tentu sangat menghibur dan mengundang riuh tawa semua hadirin yang menyaksikan.
“Disamping itu, kami selayaknya mohon maaf jika dalam penyambutan kurang berkenan serta hidangan yang sangat sederhana,” ucap Dani.
Iman
menyebutkan, gelar karya/panen karya P5 bagi kelas VII dan VIII. Tujuan
utamanya P5 dalam kurikulum MERDEKA mewujudkan generasi muda yang tidak hanya cerdas,
tetapi juga berkarakter, berkepribadian baik sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila. Dengan menerapkan projek itu, siswa diharapkan dapat tumbuh menjadi
individu yang mandiri, bertanggung jawab, mampu mengambil keputusan serta
memecahkan masalah-masalah secara efektif dan efisien.
“Bapak,
Ibu yang hadir disini bisa langsung membuktikan gelar karya atau panen karya P5
melalui pengenalan, kontekstualisasi, aksi, refleksi anak-anak kami,”
ungkapnya.
Sebelumnya,
lanjut Iman, kami menghaturkan terima kasih kepada unsur muspika Kecamatan
Panyingkiran, Kepala desa Jati Serang Bapak Tirta, Komite Kang Wahyu Sudrajat
S.Pd, H. Totong (anggota), orang tua siswa, ananda dari IPDN Nusa Tenggara
Barat dan Semarang yang lagi magang di Kabupaten Majalengka sebanyak 1.757
orang, pengawas SMP Kabupaten Majalengka H. Mamat, fasilitator penggerak Dr.
Rani Rania Pratiwi, angkatan ke 5 tahun juga ke 2 mendampingi SMPN 2
Panyingkliran, serta yang kami banggakan putra-putri bapak/ibu akan dilepas 183
orang lulus 100%. Yang meneruskan hampir 99% dan hanya 1% tidak meneruskan,
karena mereka bekerja di luar kota.
Untuk
tahap pertama PPDB, kata Iman, mengikuti jalur zonasi hanya di SMKN 1
Panyingkiran dan SMKN 1 Kadipaten. Karena, sekolah kita ini di jalur zonasi
terlalu jauh ke SMAN 1 dan 2. Untuk jalur zonasi di SMKN 1 Panyingkiran banyak
diterima, untuk SMKN 1 Kadipaten hanya beberapa persen. Untuk itu, lanjut dia,
kepada orang tua jangan banyak mengeluh/pesimis. Kami sedang berupaya ditahap 2
mendaftarkan kembali dijalur rapot dan jalur prestasi non akademik ke SMA
Majalengka. Untuk 8 SMPN di Kabupaten Majalengka, khusus untuk SMPN 2
Panyingkiran tingkat kabupaten dan tingkat provinsi.
Perlu
diketahui pula, jelas Iman, di SMPN 2 Panyingkiran ini mendapat kepercayaan
dari SDN pendukung wilayah Kecamatan Panyingkiran serta orang tua siswa
mempercayakan kepada kami. Sehingga kami masih kesulitan fasilitas pembelajaran.
“Dari yang lulus kelas IX 183 orang, sedangkan
yang mendaftar hampir 220 orang lebih. Yang pada akhirnya untuk kelas VIII pun,
belajar di ruang osis yang sudah tidak layak untuk dijadikan ruang kegiatan
belajar mengajar. Ruang itu terpaksa kami gunakan, karena harus dimana lagi ?,”
ujarnya.
Ia
mengatakan bahwa saat ini, ruang IPA pun ikut jadi korban. Yang seharusnya
digunakan untuk ruang praktek, sekarang untuk ruang kelas, begitu pula dengan
ruang perpustakaan. Ruang yang dibutuhkan di SMPN 2 Panyingkiran ini, sebanyak
5 rombel lagi.
“Untuk
itu, kami akan berupaya memohon kepada Kepala desa Jatiserang, karena ditahun
2023 beliau menawarkan pompok/tanah yang dibelakang untuk dijadikan lahan
pembelajaran,” terangnya.
Sebelumnya,
ucap Iman, kami juga memohon maaf kepada para orang tua siswa jika dikesempatan
ini penyambutan kurang maksimal, dikarenakan padatnya kesibukan di sekolah.
“Untuk anak-anak kelas IX yang akan dilepas, selamat jalan. Raih cita-cita kalian manfaatkan ilmu uang didapat selama tiga tahun di SMPN 2 Panyingkiran ini. Bapak bangga punya siswa yang berprestasi seperti kalian, semoga adik-adik kelas kalian yang akan ditinggalkan bisa berkarya dan berprestasi seperti kalian, aamin,” tandasnya.
Komite SMPN 2 Panyingkiran, Wahyu Sudrajat S.Pd didampingi H. Totong menyampaikan rasa syukur bisa berkumpul bersama orang tua siswa di acara kenaikan kelas VII-VIII dan perpisahan kelas IX ini, sekaligus gelar karya/panen karya P5. Kami harap kegiatan ini jadi ajang silaturahmi, antara orang tua siswa dengan para guru yang ada di SMPN 2 Panyingkiran ini.
“Kami
dengan rasa bangga dan terharu, untuk melepas para siswa-siswi yang telah
selesai melaksanakan pelajaran mereka di sekolah ini. Semoga kegiatan ini
menjadi kenangan yang berharga bagi seluruh siswa sehingga dapat tumbuh
berkembang bersama setelah mencapai prestasi yang membanggakan,” tuturnya.
Dikatakannya,
bahwasannya kita semua memiliki potensi meraih kesuksesan, asalkan kita terus
berusaha. Ada kemauan, pasti ada jalan. Jangan pernah menyerah, kalian adalah
generasi muda tulang punggung Negara yang berbakat, berintegrasi dan berpotensi
besar. Kami sangat yakin, masa depan akan cemerlang.
Wahyu
juga sangat berterima kasih kepada para guru yang begitu berjasa mendidik
anak-anak kami, dari mulai kelas VII,VIII dan IX dengan penuh kesabaran dan
rasa tanggung jawab terhadap para generasi penerus. Semoga apa yang telah
diberikan oleh para guru disini bisa berguna bagi mereka (siswa), keluarga
serta bangsa dan agamanya.
“Paturay tineung, anak-anak ku. Teruslah berjuang, jangan hanya sampai disini. Teruslah berkarya kenjang yang lebih tinggi, gapailah cita-cita mu dengan gemilang,” seru Wahyu dihadapan 183 siswa kelas IX yang akan dilepas.
H. Mamat selaku Pengawas Pembina SMPN Kabupaten Majalengka menyabut baik adanya kegiatan perpisahan/pelepasan kelas IX serta kenaikan kelas VII dan VIII. Kami telah melihat hasil karya para siswa-siswi disini dari program gelar karya/panen karya P5.
“Selanjutnya
kami ucapkan selamat kepada siswa-siswi yang telah lulus tahun ini, selamat dan
sukses juga bagi bapak dan ibu. Dorong terus putra-putrinya untuk meraih
cita-cita terbaik yang di impikannya,” pesannya.
Didepan
para siswa kelas IX, Mamat menegaskan, setelah lulus dari SMPN 2 Panyinggiran
ini bukanlah akhir perjalanan kalian. Karena hari ini, titik awal dalam
merintis cita-cita terbaik kalian. Semoga dari kegiatan ini bisa diambil
manfaat, terutama terus berkolaborasi. Karena sekolah ini mendapatkan apresiasi
yang luar biasa dari masyarakat, buktinya trade kenaikan penerimaan siswa
barunya melebihi kapasitas.
Oleh
karena itu, jelas Mamat, kepada
Pemerintah Desa Jatiserang kami mohon bantuannya bisa difasilitasi agar
sekolah ini dapat memberikan layanan terbaiknya bagi masyarakat sekitar kita. Tapi
karena kurangnya ruang belajar, maka sekolah ini pun tidak dapat berbuat
banyak.
“Mudah-mudahan
nanti bisa dihibahkan, lebih cepat lebih baik. Entah bagaimana caranya agar
sekolah ini punya lahan tambahan, untuk digunakan fasilitas layanan bagi anak
didik kita memiliki ruang kelas baru,” imbuhnya.
Sementara itu, Dr. Rani Rania Pratiwi memberikan apresiasi kepada para guru juga semua anak didik yang tengah melaksanakan acara perpisahan.
“Semoga
ilmu yang didapat disekolah ini, bisa menuntun kalian membuka pintu gerbang
cita-cita yang di idam-idamkan. Kami juga bangga atas terciptanya gelar karya
atau panen karya P5 kelas VII dan VIII. Kami bangga dan hargai karya P5 kalian,
terus berkarya dan belajar secara sungguh-sungguh,” pungkasnya.
Adapun dalam acara sungkeman serta pencopotan atribut kelas IX oleh Kepala sekolah Iman Syahidin ditandai dengan pelepasan burung merpati oleh Komite sekolah H. Totong ini mengandung makna, harapan yang tinggi dalam mewujudkan proses dan hasil pendidikan yang lebih baik.
Diacara pelepasan peserta didik dengan pengalungan Samir kelulusan, penyerahan penghargaan bagi peserta didik berprestasi oleh wali kelasnya masing-masing. Kelas IX A oleh Ahmad Ardi, S.Pd., Kelas IX B oleh Dedi Mulyadi, S.Pd., Kelas IX C oleh Butef, S.Pd., Kelas IX D oleh deni Hamdani, S.Pd., Kelas IX C oleh Dewi Hartini, S.Pd., Euis Yulianingsih, S.Pd.
Dipenghujung acara dimeriahkan dengan tari jaipong dan kreasi seni lainnya. (Ujang AR)
Editor: Adi Mukti