Kelas IX

Berita Terkini

Dukung Ketahanan Pangan, Serka Sujarwo Bantu Panen Jagung Warga Desa Modangan

Blitar - Dalam upaya mendukung ketahanan pangan diwilayah binaannya, Serka Sujarwo Babinsa Koramil 0808/05 Nglegok, pagi ini melaksanakan ke...

Postingan Populer

Tampilkan postingan dengan label Kelas IX. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kelas IX. Tampilkan semua postingan

Kamis, 04 Juli 2024

SMPN 2 Panyingkiran Gelar Perpisahan Kelas IX Sekaligus Gelar Karya/Panen Karya P5




Majalengka, FD-buserpolkrim.com

Keceriaan di hari perpisahan, pelepasan siswa kelas IX tahun ajaran 2023-2024, pada Kamis 27 Juni 2024, merupakan hari terakhir kebersamaannya dengan para guru serta adik-adik kelasnya di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Panyingkiran (NEPA) Kabupaten Majalengka. Meski kegiatan tersebut jauh dari kesan bermewah-mewah (penuh kesederhanaan), tetap berlangsung meriah. Agenda ini rutin dilaksanakan tiap tahunnya yang diselenggarakan dilapang serba guna SMPN 2 Panyingkiran, dimulai dari pukul 08.00, Kamis pagi (27/06/2024).



Pembukaan diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan dilanjut menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dihadiri para tamu undangan dari unsur muspika Kecamatan Panyingkiran, Komite SMPN 2 Panyingkiran Wahyu Sudrajat S.Pd didampingi H. Otong (anggota), Kepala Desa Jatiserang Tirta, para orang tua wali siswa kelas VII, VIII dan IX, pengawas Pembina SMPN Kabupaten Majalengka H. Mamat, Fasilitator Penggerak Dr. Rani Rania Pratiwi, turut hadir pula Mahasiswi IPDN dari Nusa Tenggara Barat dan Semarang yang lagi magang di Kabupaten Majalengka.


Selain itu, dalam kegiatan ini dilengkapi berbagai kreasi seni yang ditampilkan siswa/i kelas VII, VIII dan IX memberikan warna dalam kemeriahan acara pelepasan dan perpisahan serta memberikan suatu kenang-kenangan yang begitu berarti kepada para guru dan adik-adik kelasnya.  Budaya tradisi sunda ‘LENGSER’ menjadi pelengkap, dalam acara menyambut (Mapag) para wisudawan/ti. Upacara adat berlangsung sangat khidmat, berkat kepiawaian para personalnya yang kocak tentu sangat menghibur dan mengundang riuh tawa semua hadirin yang menyaksikan.

Panitia pendamping Erika, yakni Dani Hamdani S.Pd dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan yang telah hadir memenuhi undangan. Kami juga berterima kasih kepada para orang tua wali murid yang telah mensuport acara prosesi perpisahan kelas IX, kenaikan kelas VII dan VIII di SMPN 2 Panyingkiran.

“Disamping itu, kami selayaknya mohon maaf jika dalam penyambutan kurang berkenan serta hidangan yang sangat sederhana,” ucap Dani.



Selanjutnya, Iman Syahidin S.Ag M.Pd.i selaku Kepala SMPN 2 Panyingkiran dalam penyampaiannya mengatakan. Dihari yang bahagia dan berharga di lapangan serba guna SMPN 2 Panyingkiran ini, selain acara perpisahan kelas IX serta Kenaikan Kelas VII dan VIII. Kami dapat menggelar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu, untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan dilingkungan sekitar.

Iman menyebutkan, gelar karya/panen karya P5 bagi kelas VII dan VIII. Tujuan utamanya P5 dalam kurikulum MERDEKA mewujudkan generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter, berkepribadian baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan menerapkan projek itu, siswa diharapkan dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri, bertanggung jawab, mampu mengambil keputusan serta memecahkan masalah-masalah secara efektif dan efisien.

“Bapak, Ibu yang hadir disini bisa langsung membuktikan gelar karya atau panen karya P5 melalui pengenalan, kontekstualisasi, aksi, refleksi anak-anak kami,” ungkapnya.

Sebelumnya, lanjut Iman, kami menghaturkan terima kasih kepada unsur muspika Kecamatan Panyingkiran, Kepala desa Jati Serang Bapak Tirta, Komite Kang Wahyu Sudrajat S.Pd, H. Totong (anggota), orang tua siswa, ananda dari IPDN Nusa Tenggara Barat dan Semarang yang lagi magang di Kabupaten Majalengka sebanyak 1.757 orang, pengawas SMP Kabupaten Majalengka H. Mamat, fasilitator penggerak Dr. Rani Rania Pratiwi, angkatan ke 5 tahun juga ke 2 mendampingi SMPN 2 Panyingkliran, serta yang kami banggakan putra-putri bapak/ibu akan dilepas 183 orang lulus 100%. Yang meneruskan hampir 99% dan hanya 1% tidak meneruskan, karena mereka bekerja di luar kota.

Untuk tahap pertama PPDB, kata Iman, mengikuti jalur zonasi hanya di SMKN 1 Panyingkiran dan SMKN 1 Kadipaten. Karena, sekolah kita ini di jalur zonasi terlalu jauh ke SMAN 1 dan 2. Untuk jalur zonasi di SMKN 1 Panyingkiran banyak diterima, untuk SMKN 1 Kadipaten hanya beberapa persen. Untuk itu, lanjut dia, kepada orang tua jangan banyak mengeluh/pesimis. Kami sedang berupaya ditahap 2 mendaftarkan kembali dijalur rapot dan jalur prestasi non akademik ke SMA Majalengka. Untuk 8 SMPN di Kabupaten Majalengka, khusus untuk SMPN 2 Panyingkiran tingkat kabupaten dan tingkat provinsi.

Perlu diketahui pula, jelas Iman, di SMPN 2 Panyingkiran ini mendapat kepercayaan dari SDN pendukung wilayah Kecamatan Panyingkiran serta orang tua siswa mempercayakan kepada kami. Sehingga kami masih kesulitan fasilitas pembelajaran.

 “Dari yang lulus kelas IX 183 orang, sedangkan yang mendaftar hampir 220 orang lebih. Yang pada akhirnya untuk kelas VIII pun, belajar di ruang osis yang sudah tidak layak untuk dijadikan ruang kegiatan belajar mengajar. Ruang itu terpaksa kami gunakan, karena harus dimana lagi ?,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa saat ini, ruang IPA pun ikut jadi korban. Yang seharusnya digunakan untuk ruang praktek, sekarang untuk ruang kelas, begitu pula dengan ruang perpustakaan. Ruang yang dibutuhkan di SMPN 2 Panyingkiran ini, sebanyak 5 rombel lagi.

“Untuk itu, kami akan berupaya memohon kepada Kepala desa Jatiserang, karena ditahun 2023 beliau menawarkan pompok/tanah yang dibelakang untuk dijadikan lahan pembelajaran,” terangnya.

Sebelumnya, ucap Iman, kami juga memohon maaf kepada para orang tua siswa jika dikesempatan ini penyambutan kurang maksimal, dikarenakan padatnya kesibukan di sekolah.

“Untuk anak-anak kelas IX yang akan dilepas, selamat jalan. Raih cita-cita kalian manfaatkan ilmu uang didapat selama tiga tahun di SMPN 2 Panyingkiran ini. Bapak bangga punya siswa yang berprestasi seperti kalian, semoga adik-adik kelas kalian yang akan ditinggalkan bisa berkarya dan berprestasi seperti kalian, aamin,” tandasnya.


Komite SMPN 2 Panyingkiran, Wahyu Sudrajat S.Pd didampingi H. Totong menyampaikan rasa syukur bisa berkumpul bersama orang tua siswa di acara kenaikan kelas VII-VIII dan perpisahan kelas IX ini, sekaligus gelar karya/panen karya P5. Kami harap kegiatan ini jadi ajang silaturahmi, antara orang tua siswa dengan para guru yang ada di SMPN 2 Panyingkiran ini.

“Kami dengan rasa bangga dan terharu, untuk melepas para siswa-siswi yang telah selesai melaksanakan pelajaran mereka di sekolah ini. Semoga kegiatan ini menjadi kenangan yang berharga bagi seluruh siswa sehingga dapat tumbuh berkembang bersama setelah mencapai prestasi yang membanggakan,” tuturnya.

Dikatakannya, bahwasannya kita semua memiliki potensi meraih kesuksesan, asalkan kita terus berusaha. Ada kemauan, pasti ada jalan. Jangan pernah menyerah, kalian adalah generasi muda tulang punggung Negara yang berbakat, berintegrasi dan berpotensi besar. Kami sangat yakin, masa depan akan cemerlang.

Wahyu juga sangat berterima kasih kepada para guru yang begitu berjasa mendidik anak-anak kami, dari mulai kelas VII,VIII dan IX dengan penuh kesabaran dan rasa tanggung jawab terhadap para generasi penerus. Semoga apa yang telah diberikan oleh para guru disini bisa berguna bagi mereka (siswa), keluarga serta bangsa dan agamanya.

“Paturay tineung, anak-anak ku. Teruslah berjuang, jangan hanya sampai disini. Teruslah berkarya kenjang yang lebih tinggi, gapailah cita-cita mu dengan gemilang,” seru Wahyu dihadapan 183 siswa kelas IX yang akan dilepas.


H. Mamat selaku Pengawas Pembina SMPN Kabupaten Majalengka menyabut baik adanya kegiatan perpisahan/pelepasan kelas IX serta kenaikan kelas VII dan VIII. Kami telah melihat hasil karya para siswa-siswi disini dari program gelar karya/panen karya P5.

“Selanjutnya kami ucapkan selamat kepada siswa-siswi yang telah lulus tahun ini, selamat dan sukses juga bagi bapak dan ibu. Dorong terus putra-putrinya untuk meraih cita-cita terbaik yang di impikannya,” pesannya.

Didepan para siswa kelas IX, Mamat menegaskan, setelah lulus dari SMPN 2 Panyinggiran ini bukanlah akhir perjalanan kalian. Karena hari ini, titik awal dalam merintis cita-cita terbaik kalian. Semoga dari kegiatan ini bisa diambil manfaat, terutama terus berkolaborasi. Karena sekolah ini mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari masyarakat, buktinya trade kenaikan penerimaan siswa barunya melebihi kapasitas.

Oleh karena itu, jelas Mamat, kepada  Pemerintah Desa Jatiserang kami mohon bantuannya bisa difasilitasi agar sekolah ini dapat memberikan layanan terbaiknya bagi masyarakat sekitar kita. Tapi karena kurangnya ruang belajar, maka sekolah ini pun tidak dapat berbuat banyak.

“Mudah-mudahan nanti bisa dihibahkan, lebih cepat lebih baik. Entah bagaimana caranya agar sekolah ini punya lahan tambahan, untuk digunakan fasilitas layanan bagi anak didik kita memiliki ruang kelas baru,” imbuhnya.


Sementara itu, Dr. Rani Rania Pratiwi memberikan apresiasi kepada para guru juga semua anak didik yang tengah melaksanakan acara perpisahan.

“Semoga ilmu yang didapat disekolah ini, bisa menuntun kalian membuka pintu gerbang cita-cita yang di idam-idamkan. Kami juga bangga atas terciptanya gelar karya atau panen karya P5 kelas VII dan VIII. Kami bangga dan hargai karya P5 kalian, terus berkarya dan belajar secara sungguh-sungguh,” pungkasnya.

Adapun dalam acara sungkeman serta pencopotan atribut kelas IX oleh Kepala sekolah Iman Syahidin ditandai dengan pelepasan burung merpati oleh Komite sekolah H. Totong ini mengandung makna, harapan yang tinggi dalam mewujudkan proses dan hasil pendidikan yang lebih baik.


Diacara pelepasan peserta didik dengan pengalungan Samir kelulusan, penyerahan penghargaan bagi peserta didik berprestasi oleh wali kelasnya masing-masing. Kelas IX A oleh Ahmad Ardi, S.Pd., Kelas IX B oleh Dedi Mulyadi, S.Pd., Kelas IX C oleh Butef, S.Pd., Kelas IX D oleh deni Hamdani, S.Pd., Kelas IX C oleh Dewi Hartini, S.Pd., Euis Yulianingsih, S.Pd.

Dipenghujung acara dimeriahkan dengan tari jaipong dan kreasi seni lainnya. (Ujang AR) 

Editor: Adi Mukti


Minggu, 23 Juni 2024

Paturay Tineung, Siswa Kelas IX SMPN 3 Ligung Kabupaten Majalengka


Majalengka,
FD-buserpolkrim.com

Dipagi yang cerah para siswa Kelas IX SMPN 3 Ligung bersama orang tua wali siswa berkumpul dihalaman sekolah untuk menggelar prosesi pelepasan (Paturay Tineung) kelas IX. Kendati acara digelar secara sederhana, namun penuh makna serta nilai edukasi yang bermanfaat bagi para siswa didik. Selain itu, dikegiatan ini dapat dijadikan sebagai ajang mempererat tali silaturahmi antar orang tua wali siswa/siswi dengan para tenaga pendidik (guru) di SMPN 3 Ligung, bertempat di halaman sekolah, Kamis (20/06/2024).

Setelah dinyatakan lulus 100 persen, SMPN 3 Ligung kembali hadir mengadakan kegiatan perpisahan dan pelepasan 204 siswa kelas IX tahun ajaran 2023/2024.


Acara ini dihadiri Unsur Muspika Kecamatan Ligung, Komite Sekolah H. Yaya Nurjaya S.Pd, Arkam mantan Kepala Sekolah Menengah Pertana Negeri 3 ligung yang turut mendampingi Kepala SMPN 3 Ligung H. Dede Wiwif Furqon S.Pd, Kepala desa Beber, SMK Bina Insani yang mewakili, SMK Global yang mewakil, para Kepala Sekolah Dasar (SD) terdekat serta Ketua PGRI Cabang Kecamatan Ligung dan para tamu undangan lainnya memadati kursi yang telah disediakan panitia.

Laporan dan sambutan Ketua Panitia Iim Waslim  S,Pd, menyampaikan permohonan ma'af yang sebesar-besarnya jika penyambutan bapak/ibu Orang tua wali murid serta para tamu undangan lainnya kurang berkenan, begitu juga penyajian hidangan yang  sederhana. Meski kegiatan hanya dapat dilaksanakan secara sederhana, namun kami selaku panitia bersama guru-guru disini bersyukur dan berbangga hati bisa melaksanakannya.

“Oleh karenanya, kami disini mengucapkan banyak terima kasih atas kesudiannya bapak/ibu menghadiri undangan dari kami.  Semoga acara yang kami selenggarakan ini, dapat berjalan dengan lancar," ucap Iim dalam sambutannya.


Selanjutnya acara dibuka dengan penampilan Marching Band, kreasi-kreasi seni oleh para siswa (i) berprestasi serta tari Topeng kelas VII yang juga bentuk dari pelestarian Topeng Beber, menjadi tradisi budaya sunda "lengser" yang menghiasi prosesi jalannya Paturay Tineung kelas IX SMPN 3 Ligung. Sebelumnya, pembukaan acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur'an oleh siswa dan berlanjut menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Komite sekolah H. Yaya Nurjaya S.Pd, pada kesempatan yang sama mengucapkan selamat kepada para siswa kelas IX lulus 100 persen, setelah 3 tahun lamanya menuntut ilmu di SMPN 3 Ligung.

“Anak-anaku semua yang telah lulus, semoga apa yang didapat dalam tiga tahun menuntut ilmu di sekolah ini bisa menjadi bekal untuk kalian melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi lagi. Raih cita cita kalian setinggi langit, jangan bermalas-malasan semasa muda. Gunakan ilmu yang didapat disini sebagai jalan dalam menggapai prestasi, singsingkan lengan bajumu, tunjukan kemampuanmu, selamat berjuang anak -anaku semua,” pesannya.

Kami disini, lanjut H. Yaya, juga mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak/ibu orang tua wali siswa yang telah mempercayakan kepada kami anak-anak kesayangannya untuk di didik di SMPN 3 Ligung ini. Alhamdulillah almamater di sekolah ini banyak yang menjadi pegawai, terutama jadi TNI dan Polri.

“Semoga putra -putri bapak-ibu semua juga bisa meraih, tercapai cita-cita yang di impikannya, Aamin yarobbal alamin,” imbuhnya.


Sementara itu, H. Dede Wiwif Furgon S.Pd selaku Kepala SMPN 3 Ligung pada sambutannya mengatakan bahwa di hari ini merupakan hari yang membanggakan bagi kita semua. Karena, dihari ini sebanyak 204 siswa/i kelas IX semua lulus 100 persen dan 174 orang siap melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi/80 persen.

“Kami pihak sekolah memohon ma'af apabila ada kekurangan dan kelemahan dalam proses kegiatan belajar, karena tiga tahun bukanlah hal yang sebentar untuk mengetahui perkembangan anak didik kami,” ungkapnya.

Ia menambahkan, sekolah kami merupakan salah satu program sekolah penggerak di Kabupaten Majalengka dan hanya ada 8 sekolah yang  masuk Program Sekolah  Penggerak (PSP) di tiga tahun mendatang. Program PSP merupakan projek penguatan profil Pancasila yang sudah melaksanakan kegiatan projek ini kelas VII dan VIII, sekolah kami menjadi juara ke dua lomba Festival lomba siswa dan seni ada kemajuan/peningkatan. Karena ditahun kemaren dapat meraih juara ketiga, mudah-mudahan ditahun depan menjadi juara satu. Terimakasih atas kerjasama antara pihak sekolah dengan bapak/ibu selaku orang tua wali siswa untuk maju bersama dengan SMPN 3 Ligung.

“Kalau kita mendaki gunung, jangan takut hutannya lebat. Semoga SMPN 3 Ligung lebih kuat dan lebih hebat. Bolehlah membeli madu, membelinya ke gandawesi. Semoga sekolah kita lebih maju dan Terus Berptestasi,” katanya sedikit berpantun.

H. Dede juga memberikan arahan, kepada semua siswa. Untuk meraih kesuksesan maka kalian harus patuh, taat, menghormati kedua orang tua kalian, berbuat baik pada orang lain atau pada setiap orang serta harus bekerja keras dan jangan menggantungkan hidup pada orang lain. Dan untuk meraih kesuksesan itu, harus beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Lanjutkan study sampai jenjang yang lebih tinggi, gapai cita-cita kalian anak-anaku demi masa depanmu dan bangsamu,” serunya memberi semangat.


Seperti diketahui, SMPN 3 Ligung ini siswa siswinya banyak yang meraih prestasi di tingkat Kabupaten Majalengka bahkan akan berjuang untuk meraih ke tingkat provinsi. Tiga siswa yang berprestasi  dan mendapat Kadeudeuh dari H. Dede Wiwif , yaitu Sylvi Reyska kelas IX A., Anandita kelas IX B dan Oktaviani Az-Zahra.


Ditengah acara pelepasan/perpisahaan yang nampak ceria suka ria, sejenak berubah menjadi hening dan mengharukan ketika sampai pada prosesi sungkeman perpisahan kepada orang tua bapak /ibu guru serta pencopotan atribut selama tiga tahun dipakai. Linangan air mata para siswa/siswi pun, tak dapat terbendung saat akan berpisah dengan para guru yang sudah dianggap orang tua sendiri serta adik adik kelas yang sudah dianggap adik sendiri.

"Pileuleuyan....bapak/ibu guruku, Adik adik kelasku. Semoga kita bisa bertemu dikemudian hari, karena perpisahan ini bukanlah merupakan akhir dari segalanya pileuleuyan....pileuleuyan ka sadayana,” ucap ketua osis penuh haru.

“Bral geura medal anaking geura raih cita-cita hidep anu di damba- dambakeun salami tilu taun didieu, bapak mung saukur tiasa ngelmuan kahidep tur do'a anu ngocor kahidep. Mudah -mudahan kahontal cita-cita sareng elmu nu ku hidep salami tilu taun didieu...kahade ulah pegat tetep caket mumuntang kanu kawasa Allah Subhanahu Wata Alla.. Aamin ya robblal alamin..,” pungkas H. Dede sambil mendekap siswa. 

Penulis: Ujang AR 

Editor: Adi Mukti. M