Pangan

Berita Terkini

Polresta Cirebon Gelar Doa Bersama dan Yasinan Menjelang Pilkada Serentak Tahun 2024

Polresta Cirebon mengelar Doa Bersama dan Yasinan Menjelang Pilkada Serentak Tahun 2024, Kamis (21/11/2024). Kegiatan Doa bersama dan yasina...

Postingan Populer

Tampilkan postingan dengan label Pangan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pangan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 19 Oktober 2024

7 Balita Stunting Dapat Bantuan Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus


Banjarnegara,
FD-buserpolkrim.com

Sebanyak 7 Balita Stunting di Kabupaten Banjarnegara menerima bantuan pangan olahan untuk keperluan medis khusus (PKMK) dari Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Jateng Banjarnegara.

Bantuan diserahkan oleh Pj Ketua TP PKK Kabupaten Banjarnegara Agung Rusmawati Masrofi  didampingi Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Banjarnegara, Sri Rejeki Indarto di RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara, Rabu (16/10/2024).

Direktur RSUD Anna Lasmanah dr Erna Astuti RSUD mengatakan, Stunting masih menjadi persoalan besar yang mendesak untuk kita selesaikan bersama. Stunting tidak hanya berdampak pada kondisi fisik anak, tetapi juga pada kesehatan hingga kemampuan berpikirnya.

“Permasalahan stunting ini harus segera ditangani karena terdapat beberapa faktor yang menjadi pemicu terjadinya stunting, seperti pola asuh, kurangnya asupan makanan bergizi, kurangnya pemberian ASI eksklusif, dan sebagainya,” kata Erna.

Ia mengapresiasi CSR Bank Jateng Banjarnegara, atas komitmennya untuk mendukung percepatan penurunan stunting melalui Pemberian Bantuan Program Stunting di Kabupaten Banjarnegara.

Bantuan Pangan Olahan untuk Keperluan Medis (PKMK) yang diberikan berupa susu dengan sasaran 7 balita. 1 balita mendapat 24 kaleng dengan waktu penggunaan selama 3 bulan. Anggaran untuk pembelian susu PKMK ini total sebesar Rp. 29.323.980.

“Semoga bantuan ini semakin berkontribusi positif dan dapat terus berjalan sehingga dapat menurunkan stunting di Kabupaten Banjarnegara,” Lanjutnya.

Pj Ketua TP PKK Kabupaten Banjarnegara Agung Rusmawati Masrofi  pada kesempatan tersebut mengatakan, Pangan olahan untuk keperluan medis khusus (PKMK) adalah makanan yang diformulasikan secara khusus untuk mengurangi kegagalan pertumbuhan atau anak yang sakit.

“PKMK ini merupakan jenis pangan tidak natural yang hanya bisa dikonsumsi dengan pengawasan dokter spesialis anak,” Ujarnya.

Agung Rusmawati menambahkan, pangan olahan untuk keperluan medis khusus (PKMK) memiliki peran penting dalam mengejar pertumbuhan anak hingga mengatasi stunting. Sehingga Pemberian PKMK harus diberikan sesuai rekomendasi dokter spesialis anak.

“Kami berharap dengan pemberian PKMK ini dapat menurunkan angka stunting dan mengatasi permasalahan gizi yang dialami oleh balita,” katanya

Ia juga meminta agar bantuan pangan olahan untuk keperluan medis khusus tersebut diberikan secara teratur sehingga anak-anak stunting ini bisa teratasi. (Syamsuri)

Editor: Adi M

Rabu, 18 September 2024

Pastikan Keamanan Pangan, TJKPD Cilacap Gelar Monitoring pada Kantin/Warung Sekolah


Cilacap,
FD-buserpolkrim.com

Dalam rangka upaya peningkatan pengawasan keamanan pangan di Kabupaten Cilacap, Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (TJKPD) melakukan monitoring mutu dan keamanan pangan di kantin dan warung jajanan di sekitar sekolah.

Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari, hari pertama TJKPD melakukan monitoring di SDN Tritih Kulon 05, SDN Tritih Kulon 02 dan SDN Tritih Kulon 03 Kecamatan Cilacap Utara.  Pada hari kedua, monitoring dilkukan di SD Kedungbenda 01 dan 02 Kecamatan Nusawungu. Sedang hari ketiga moniitoring dilakukan di SD Sumingkir 01 dan 03 dan SD Jeruklegi  Wetan 01 dan 02 Kecamatan Jeruklegi.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sigit Widayanto melalui Analis Ketahanan Pangan Ahli Muda Soetji Hernaeni, mengatakan selain memantau langsung ke kantin dan warung sekolah juga dilakukan edukasi langsung ke anak-anak sekolah tentang jajanan sehat, dan mengajak anak-anak untuk makan sayur dan makanan bergizi. Dari hasil pantauan disejumlah Sekolah sebagian besar jajanan yang dijual di kantin-kantin sekolah sudah memenuhi ketentuan.

Namun, kata Soetji, tim sangat menyayangkan masih ditemukannya kupat plastik yang dijual di warung sekolah di Desa Kedungbenda Kecamatan Nusawungu.

“Kami menyayangkan ada penjaja makanan di warung sekolah yang menjual kupat plastik. Hal ini tentunya bisa membahayakan kesehatan anak-anak karena adanya racun juga microplastik yang masuk kedalam makanan. Jika terus menerus dimakan oleh anak sekolah dapat berakibat buruk di kemudian hari dan dapat menyebabkan kanker,” jelasnya.

Secara umum, lanjut Soetji, dari hasil monitoring sudah banyak sekolah yang menyediakan kantin sekolah bekerjasama dengan wali murid dalam penyediaan jajanan sekolah dan dikelola bersama. Namun demikian, pihak sekolah harus tetap mencermati jajanan yang dijual, tidak hanya di kantin sekolah tetapi juga di warung sekolah agar lebih terjaga keamanan pangannya.

Disamping itu, Soetji menghimbau kepada kepala sekolah untuk mewajibkan anak sekolah membawa bekal dari rumah. Bekal yang dibawa tentunya tidak hanya mengenyangkan tetapi juga bergizi seimbang ada sayur dan protein.


Kepala Sekolah Dasar Negeri-SDN 02 Jeruklegi Wetan, Sugiman menyampaikan banyak terimkasih atas monitoring kantin sekolah, hal ini sangat membantu pihak sekolah dalam memberikan himbauan dan edukasi terkait makanan sehat yang di jual.

“Pasalnya, pihak sekolah sudah berkali-kali menghimbau dan mengingatkan kepada para pedagang atau pengelola kantin, untuk senantiasa menjual makanan yang bergizi dan protein tinggi serta sehat, hal ini akan sangat mendukung tumbuh kembang anak agar terhindar stunting, disamping menjadikan anak cerdas,” terangnya.

Sugiman menambahkan, namun kenyataanya masih ada penjual/pengelola kantin/warung sekolah yang bandel tetep menjual makanan yang bisa berdampak membahayakan kesehatan masa depan anak .

“Setidaknya dengan kunjungan Tim Jejaring Keamanan pangan -TJKPD ke sekolah dapat menyadarkan para pedagang dan anak -anak, tentang makanan yang sehat serta membuktikan memang benar kantin sehat di setiap Sekolah di monitoring,” pungkasnya. (Syamsuri)