Sedap

Berita Terkini

Tiap Hari SPAL Meluap dan Berbau Tak Sedap, Warga Blok Bebekan Keluhkan Sikap Pemdes Kemlakagede Tak Kunjung Melakukan Perbaikan

Cirebon,   buserpresisi.com Warga Blok Bebekan RT.04/RW.04 Desa Kemlakagede, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon mengeluh terkait Salura...

Postingan Populer

Tampilkan postingan dengan label Sedap. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sedap. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 April 2025

Tiap Hari SPAL Meluap dan Berbau Tak Sedap, Warga Blok Bebekan Keluhkan Sikap Pemdes Kemlakagede Tak Kunjung Melakukan Perbaikan





Cirebon,
 buserpresisi.com

Warga Blok Bebekan RT.04/RW.04 Desa Kemlakagede, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon mengeluh terkait Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) yang berada di pinggir jalan lingkungan persis di depan rumah mereka tiap hari meluap dan mengeluarkan bau tidak Sedap. 


"Kondisi ini sudah berlangsung selama 3 bulan dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari warga," ujar Eko (50) dan Oci (55), warga RT.04/RW.04 Desa Kemlakagede, kepada awak media ini, Kamis (24/04/2025) pagi sembari menunjukan kondisi jalan yang digenangi air luapan dari saluran tersebut. 

Menurutnya, tiap hari terutama saat pagi jam 6 dan jelang sore jam 5 airnya selalu meluap disertai aroma tidak sedap yang menusuk hidung. Padahal lingkungan ini menjadi jalan utama dan satu-satunya bagi warga di tiga RT, dari Utara (jalan utama desa) bisa dilalui kendaraan roda empat (mobil). Sedangkan di Selatan pintu masuk dari jalan raya Pantura Cirebon-Bandung, meski hanya bisa dilalui oleh sepeda motor. Sebab, sekitar 30 meter jalan masuknya menyempit. Akan tetapi setelah masuk lewat 30 meteran, jalan cukup luas dan bisa dilalui mobil.

"Y, ini jalan utama bagi warga blok Bebekan sehari-hari baik berangkat dan sepulang beraktivitas. Dari mulai kepasar, karyawan pabrik dan juga anak-anak sekolah melintas jalan ini," ujarnya. 

"Jalan ini juga akses utama bagi warga di tiga RT dari Utara (jalan utama desa) ke Selatan yakni warga RT. 05, RT.04 dan RT.02 yang memiliki kendaraan roda empat," terangnya. 



Oci menambahkan, dirinya merasa terenyuh melihat pemandangan saat sore waktu masyarakat ingin beribadah ke masjid/mushola jadi kesulitan karena harus milih jalan yang tidak begitu tergenang.  

"Pagi, anak sekolah terpaksa melintas meski mengeluh becek dan bau. Sorenya puluhan anak-anak yang mau mengaji, ke rumah Pak Ustadz Umar terpaksa dipindah sebab genangan SPAL itu kan limbah yang sangat kotor "Najis". Kan kalo orang mau mengaji, itu kondisinya harus bersih dari Najis," jelasnya.


Sementara menurut, Ustadz Umar (55), pemuka agama setempat, juga menyampaikan keprihatinan warga terkait saluran pembuangan yang lama belum juga dilakukan perbaikan oleh pihak Pemdes Kemlakagede. 

"Seperti yang bapak lihat tadi pagi, sampe siang warga mencoba membersihkan lumpur di saluran pembuangan dengan menggunakan bambu panjang, namun upaya tersebut belum maksimal. Sedangkan pihak Pemerintah Desa Kemlakagede belum melakukan perbaikan apa-apa, dari tiga bulan lalu terkait permasalahan ini," ucapnya. 

Dilain tempat, pihak Pemdes Kemlakagede melalui Kepala Dusun (Kadus), Diding, saat dikonfirmasi terkait masalah yang dihadapi warganya di blok Bebekan RT.04/RW.04, kepada awak media ini menyampaikan, pihaknya belum menerima laporan terkait hal itu.  

"Y harusnya, warga melapor ke RT dan RW. Apalagi di situ, kan ada BPD. Trus rumah Kuwu juga kan gak jauh dari situ," katanya.

Kami pun menjelaskan, sesuai informasi dari warga bahwa hal itu sudah dilakukan beberapa kali sejak awal SPAL itu sering meluap. Namun, laporan dan keluhan warga terkesan tidak ditanggapi serius. Sebab hingga tiga bulan berlalu, belum ada kejelasan kapan akan diperbaiki hingga sekarang. 

Ketika ditanya, hari ini Pak Kuwu lagi kemana ?. 
Kadus Diding, mengatakan bahwa pak Kuwu hari ini lagi ada ke Kecamatan. 
"Pak Kuwu, lagi ke Kecamatan Pak. Untuk mengikuti kegiatan bela negara," jelasnya.

Sebelum beranjak, kami pun menyampaikan harapan dari warga blok Bebekan RT. 04. RW.04 agar SPAL yang mampet tersebut segera diperbaiki. Karena warga tidak mau diundur-undur lagi, warga butuh kepastian bukan hanya janji. 

(Adi M/Wak Diding)