di Kudus

Berita Terkini

Cegah Judi Online, Jajaran Kodim 0808 Laksanakan Pengecekan HP Prajurit

Blitar - Dalam upaya menjaga nama baik institusi dan mencegah pelanggaran di kalangan prajurit dan PNS TNI AD, seluruh jajaran Kodim 0808/Bl...

Postingan Populer

Tampilkan postingan dengan label di Kudus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label di Kudus. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 Desember 2024

Minat Pelajar di Kudus Akan Seni Teater Cukup Tinggi


Kudus,
FD-buserpolkrim.com.

Seni teater kembali tumbuh, seiring minat dari kalangan pelajar di Kabupaten Kudus kian bertambah. Hal tersebut dapat dilihat dari kelompok-kelompok baru yang muncul mewarnai Festival Teater Pelajar Kudus, ini tentunya menunjukkan bahwa minat seni teater di Kudus cukup tinggi. Hal itu diungkapkan oleh pegiat Teater sekaligus Panitia Festival Teater Pelajar Kudus 2024, Asa Jatmiko.

Menurutnya, pertumbuhan seni teater di kalangan pelajar dari tahun ke tahun di Kabupaten Kudus semakin meningkat. Tentunya ini tidak lepas dari dukungan pemerintah dan kementerian agama, kemunculan kelompok teater tingkat SMP/MTs turut serta jadi finalis FTP tahun ini.

“Ada lima naskah pilihan yang diangkat oleh masing-masing finalis. Setiap kelompok, menampilkan pertunjukan teater bergaya surealisme,” ujar Asa disela-sela kegiatan yang digelar di GOR Bulutangkis Djarum Kaliputu Kudus, Jumat (13/12/2024).

Finalis FTP ke XIV ini, lanjut Asa, diikuti sebanyak 9 kelompok teater pelajar; lima kelompok siswa SMP dan empat kelompok teater SMA sederajat. Ia juga menyebut, teater pelajar di Kudus sudah naik kelas di banding tahun sebelumnya.

“Tahun lalu lebih banyak tema realisme, untuk tahun ini lebih ke surealisme sekaligus memperingati satu abad surealisme,” jelas Asa ketika ditemui awak media ini usai penampilan teater SMP Negeri 2 Kudus.

Asa menambahkan, menariknya dari lima naskah yang dipilih. Naskah teater berjudul Kapai-kapai dari Arifin C Noer, paling banyak dipilih oleh peserta.

“Tahun ini ada 41 peserta kelompok, peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya 37 peserta, naskah kapai-kapai dipilih sekitar 6 kelompok,” tuturnya.

Ia menyebut, dewan juri mempunyai standarisasi yang bisa dilihat dari masing-masing kelompok yang menampilkan naskah adaptasi Kapai-Kapai.

Sementara itu, Virda Eka Pratiwi selaku Sutradara pentas asal SMP 2 Kudus, menjelaskan bahwa naskah kapai-kapai ini menceritakan sosok tokoh yang sangat miskin dan keinginan yang belum usai.

Virda menambahkan, pesan dari pementasan itu ialah bagaimana tokoh pemeran utama yang kehilangan arah dan merasa kesusahan atas kondisi hidupnya.

“Sebagai manusia harus punya pendirian, semangat hidup tidak malas,” imbuhnya.

lanjut Virda, pementasan SMP 2 Kudus ini lebih banyak menonjolkan drama musikal dan permainan lampu. Meski ada modifikasi dengan naskah aslinya, namun intinya tetap dengan yang diinginkan oleh penulis.

“Memang ada modifikasi namun tetap esensinya ingin menyampaikan apa yang diinginkan oleh penulis, dan biarkan penonton menyimpulkan sendiri endingnya," pungkasnya. (Syamsuri)

Editor: Adi. M