gelar

Berita Terkini

Dukung Ketahanan Pangan, Serka Sujarwo Bantu Panen Jagung Warga Desa Modangan

Blitar - Dalam upaya mendukung ketahanan pangan diwilayah binaannya, Serka Sujarwo Babinsa Koramil 0808/05 Nglegok, pagi ini melaksanakan ke...

Postingan Populer

Tampilkan postingan dengan label gelar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gelar. Tampilkan semua postingan

Kamis, 15 Agustus 2024

Pemdes Mundu Pesisir Gelar Turnamen Sepak Bola “Nadran Cup 2024”


Cirebon,
FD-buserpolkrim.com

Dalam rangka memeriahkan pesta rakyat Nadran, Pemerintah desa (Pemdes) Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Belum lama ini mengelar turnamen sepak bola Nadran Cup 2024, kegiatan tersebut bertempat di lapang sepak bola desa Mundu Pesisir, Sabtu (10/8/2024) pekan lalu.

Nadran Cup 2024 dibuka langsung oleh Kuwu Mundu Pesisir, H. Khaerun. Peresmian diawali dengan penampilan tari topeng, selanjutnya tendangan bola pertama ketengah lapangan oleh H. Khaerun sebagai tanda dimulainya Turnamen Sepak Bola Nadran Cup 2024.

Hadir dalam kegiatan tersebut unsur Muspika Kecamatan Mundu diantaranya Camat Mundu, Kapolsek, Danramil, jajaran Panitia Kegiatan, segenap perangkat desa Mundu Pesisir, para tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat, seluruh tim sepak bola peserta turnamen Nadran Cup, serta warga masyarakat desa setempat dan tamu undangan lainnya.

Turnamen sepak bola ini di gelar selama 30 hari. Adapun bagi warga yang ingin menyaksikan laga tim kesayangnya berlaga dikenakan karcis seharga Rp.7 ribu rupiah perorang.

Menurut Kuwu Mundu Pesisir, H. Khaerun saat ditemui awak media FD usai pembukaan Nadran Cup 2024,  mengatakan bahwa kegiatan ini sengaja digelar guna memeriahkan pesta rakyat yaitu Nadran.

Disamping itu juga, selain untuk mengenalkan budaya dan adat masyarakat Mundu Pesisir kepada khalayak luas. Kami berharap melalui kegiatan ini juga, bisa memunculkan pesepak bola handal yang dapat berpartisipasi mengharumkan nama daerah dikancah nasional maupun internasional dimasa mendatang.

Kami atas nama Pemerintah Desa Mundu Pesisir mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu hingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.

“Tak lupa juga kami sampaikan terima kasih kepada masyarakat desa Mundu Pesisir yang sangat antusias mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Dan kepada para tim yang bertanding tetap semangat, tampilkan bakat serta kemampuan terbaik, dan utamakan sportifitas di setiap laga yang dijalani,” pungkas H. Khaerun didampingi Camat Mundu, Kapolsek serta danramil sesaat sebelum foto bersama di lokasi lapangan sepak bola tempat berlangsungnya Nadran Cup 2024.

Penulis: (M. Toip)

Editor: Adi Mukti M

Kamis, 04 Juli 2024

SMPN 2 Panyingkiran Gelar Perpisahan Kelas IX Sekaligus Gelar Karya/Panen Karya P5




Majalengka, FD-buserpolkrim.com

Keceriaan di hari perpisahan, pelepasan siswa kelas IX tahun ajaran 2023-2024, pada Kamis 27 Juni 2024, merupakan hari terakhir kebersamaannya dengan para guru serta adik-adik kelasnya di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Panyingkiran (NEPA) Kabupaten Majalengka. Meski kegiatan tersebut jauh dari kesan bermewah-mewah (penuh kesederhanaan), tetap berlangsung meriah. Agenda ini rutin dilaksanakan tiap tahunnya yang diselenggarakan dilapang serba guna SMPN 2 Panyingkiran, dimulai dari pukul 08.00, Kamis pagi (27/06/2024).



Pembukaan diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan dilanjut menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dihadiri para tamu undangan dari unsur muspika Kecamatan Panyingkiran, Komite SMPN 2 Panyingkiran Wahyu Sudrajat S.Pd didampingi H. Otong (anggota), Kepala Desa Jatiserang Tirta, para orang tua wali siswa kelas VII, VIII dan IX, pengawas Pembina SMPN Kabupaten Majalengka H. Mamat, Fasilitator Penggerak Dr. Rani Rania Pratiwi, turut hadir pula Mahasiswi IPDN dari Nusa Tenggara Barat dan Semarang yang lagi magang di Kabupaten Majalengka.


Selain itu, dalam kegiatan ini dilengkapi berbagai kreasi seni yang ditampilkan siswa/i kelas VII, VIII dan IX memberikan warna dalam kemeriahan acara pelepasan dan perpisahan serta memberikan suatu kenang-kenangan yang begitu berarti kepada para guru dan adik-adik kelasnya.  Budaya tradisi sunda ‘LENGSER’ menjadi pelengkap, dalam acara menyambut (Mapag) para wisudawan/ti. Upacara adat berlangsung sangat khidmat, berkat kepiawaian para personalnya yang kocak tentu sangat menghibur dan mengundang riuh tawa semua hadirin yang menyaksikan.

Panitia pendamping Erika, yakni Dani Hamdani S.Pd dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan yang telah hadir memenuhi undangan. Kami juga berterima kasih kepada para orang tua wali murid yang telah mensuport acara prosesi perpisahan kelas IX, kenaikan kelas VII dan VIII di SMPN 2 Panyingkiran.

“Disamping itu, kami selayaknya mohon maaf jika dalam penyambutan kurang berkenan serta hidangan yang sangat sederhana,” ucap Dani.



Selanjutnya, Iman Syahidin S.Ag M.Pd.i selaku Kepala SMPN 2 Panyingkiran dalam penyampaiannya mengatakan. Dihari yang bahagia dan berharga di lapangan serba guna SMPN 2 Panyingkiran ini, selain acara perpisahan kelas IX serta Kenaikan Kelas VII dan VIII. Kami dapat menggelar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu, untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan dilingkungan sekitar.

Iman menyebutkan, gelar karya/panen karya P5 bagi kelas VII dan VIII. Tujuan utamanya P5 dalam kurikulum MERDEKA mewujudkan generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter, berkepribadian baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan menerapkan projek itu, siswa diharapkan dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri, bertanggung jawab, mampu mengambil keputusan serta memecahkan masalah-masalah secara efektif dan efisien.

“Bapak, Ibu yang hadir disini bisa langsung membuktikan gelar karya atau panen karya P5 melalui pengenalan, kontekstualisasi, aksi, refleksi anak-anak kami,” ungkapnya.

Sebelumnya, lanjut Iman, kami menghaturkan terima kasih kepada unsur muspika Kecamatan Panyingkiran, Kepala desa Jati Serang Bapak Tirta, Komite Kang Wahyu Sudrajat S.Pd, H. Totong (anggota), orang tua siswa, ananda dari IPDN Nusa Tenggara Barat dan Semarang yang lagi magang di Kabupaten Majalengka sebanyak 1.757 orang, pengawas SMP Kabupaten Majalengka H. Mamat, fasilitator penggerak Dr. Rani Rania Pratiwi, angkatan ke 5 tahun juga ke 2 mendampingi SMPN 2 Panyingkliran, serta yang kami banggakan putra-putri bapak/ibu akan dilepas 183 orang lulus 100%. Yang meneruskan hampir 99% dan hanya 1% tidak meneruskan, karena mereka bekerja di luar kota.

Untuk tahap pertama PPDB, kata Iman, mengikuti jalur zonasi hanya di SMKN 1 Panyingkiran dan SMKN 1 Kadipaten. Karena, sekolah kita ini di jalur zonasi terlalu jauh ke SMAN 1 dan 2. Untuk jalur zonasi di SMKN 1 Panyingkiran banyak diterima, untuk SMKN 1 Kadipaten hanya beberapa persen. Untuk itu, lanjut dia, kepada orang tua jangan banyak mengeluh/pesimis. Kami sedang berupaya ditahap 2 mendaftarkan kembali dijalur rapot dan jalur prestasi non akademik ke SMA Majalengka. Untuk 8 SMPN di Kabupaten Majalengka, khusus untuk SMPN 2 Panyingkiran tingkat kabupaten dan tingkat provinsi.

Perlu diketahui pula, jelas Iman, di SMPN 2 Panyingkiran ini mendapat kepercayaan dari SDN pendukung wilayah Kecamatan Panyingkiran serta orang tua siswa mempercayakan kepada kami. Sehingga kami masih kesulitan fasilitas pembelajaran.

 “Dari yang lulus kelas IX 183 orang, sedangkan yang mendaftar hampir 220 orang lebih. Yang pada akhirnya untuk kelas VIII pun, belajar di ruang osis yang sudah tidak layak untuk dijadikan ruang kegiatan belajar mengajar. Ruang itu terpaksa kami gunakan, karena harus dimana lagi ?,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa saat ini, ruang IPA pun ikut jadi korban. Yang seharusnya digunakan untuk ruang praktek, sekarang untuk ruang kelas, begitu pula dengan ruang perpustakaan. Ruang yang dibutuhkan di SMPN 2 Panyingkiran ini, sebanyak 5 rombel lagi.

“Untuk itu, kami akan berupaya memohon kepada Kepala desa Jatiserang, karena ditahun 2023 beliau menawarkan pompok/tanah yang dibelakang untuk dijadikan lahan pembelajaran,” terangnya.

Sebelumnya, ucap Iman, kami juga memohon maaf kepada para orang tua siswa jika dikesempatan ini penyambutan kurang maksimal, dikarenakan padatnya kesibukan di sekolah.

“Untuk anak-anak kelas IX yang akan dilepas, selamat jalan. Raih cita-cita kalian manfaatkan ilmu uang didapat selama tiga tahun di SMPN 2 Panyingkiran ini. Bapak bangga punya siswa yang berprestasi seperti kalian, semoga adik-adik kelas kalian yang akan ditinggalkan bisa berkarya dan berprestasi seperti kalian, aamin,” tandasnya.


Komite SMPN 2 Panyingkiran, Wahyu Sudrajat S.Pd didampingi H. Totong menyampaikan rasa syukur bisa berkumpul bersama orang tua siswa di acara kenaikan kelas VII-VIII dan perpisahan kelas IX ini, sekaligus gelar karya/panen karya P5. Kami harap kegiatan ini jadi ajang silaturahmi, antara orang tua siswa dengan para guru yang ada di SMPN 2 Panyingkiran ini.

“Kami dengan rasa bangga dan terharu, untuk melepas para siswa-siswi yang telah selesai melaksanakan pelajaran mereka di sekolah ini. Semoga kegiatan ini menjadi kenangan yang berharga bagi seluruh siswa sehingga dapat tumbuh berkembang bersama setelah mencapai prestasi yang membanggakan,” tuturnya.

Dikatakannya, bahwasannya kita semua memiliki potensi meraih kesuksesan, asalkan kita terus berusaha. Ada kemauan, pasti ada jalan. Jangan pernah menyerah, kalian adalah generasi muda tulang punggung Negara yang berbakat, berintegrasi dan berpotensi besar. Kami sangat yakin, masa depan akan cemerlang.

Wahyu juga sangat berterima kasih kepada para guru yang begitu berjasa mendidik anak-anak kami, dari mulai kelas VII,VIII dan IX dengan penuh kesabaran dan rasa tanggung jawab terhadap para generasi penerus. Semoga apa yang telah diberikan oleh para guru disini bisa berguna bagi mereka (siswa), keluarga serta bangsa dan agamanya.

“Paturay tineung, anak-anak ku. Teruslah berjuang, jangan hanya sampai disini. Teruslah berkarya kenjang yang lebih tinggi, gapailah cita-cita mu dengan gemilang,” seru Wahyu dihadapan 183 siswa kelas IX yang akan dilepas.


H. Mamat selaku Pengawas Pembina SMPN Kabupaten Majalengka menyabut baik adanya kegiatan perpisahan/pelepasan kelas IX serta kenaikan kelas VII dan VIII. Kami telah melihat hasil karya para siswa-siswi disini dari program gelar karya/panen karya P5.

“Selanjutnya kami ucapkan selamat kepada siswa-siswi yang telah lulus tahun ini, selamat dan sukses juga bagi bapak dan ibu. Dorong terus putra-putrinya untuk meraih cita-cita terbaik yang di impikannya,” pesannya.

Didepan para siswa kelas IX, Mamat menegaskan, setelah lulus dari SMPN 2 Panyinggiran ini bukanlah akhir perjalanan kalian. Karena hari ini, titik awal dalam merintis cita-cita terbaik kalian. Semoga dari kegiatan ini bisa diambil manfaat, terutama terus berkolaborasi. Karena sekolah ini mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari masyarakat, buktinya trade kenaikan penerimaan siswa barunya melebihi kapasitas.

Oleh karena itu, jelas Mamat, kepada  Pemerintah Desa Jatiserang kami mohon bantuannya bisa difasilitasi agar sekolah ini dapat memberikan layanan terbaiknya bagi masyarakat sekitar kita. Tapi karena kurangnya ruang belajar, maka sekolah ini pun tidak dapat berbuat banyak.

“Mudah-mudahan nanti bisa dihibahkan, lebih cepat lebih baik. Entah bagaimana caranya agar sekolah ini punya lahan tambahan, untuk digunakan fasilitas layanan bagi anak didik kita memiliki ruang kelas baru,” imbuhnya.


Sementara itu, Dr. Rani Rania Pratiwi memberikan apresiasi kepada para guru juga semua anak didik yang tengah melaksanakan acara perpisahan.

“Semoga ilmu yang didapat disekolah ini, bisa menuntun kalian membuka pintu gerbang cita-cita yang di idam-idamkan. Kami juga bangga atas terciptanya gelar karya atau panen karya P5 kelas VII dan VIII. Kami bangga dan hargai karya P5 kalian, terus berkarya dan belajar secara sungguh-sungguh,” pungkasnya.

Adapun dalam acara sungkeman serta pencopotan atribut kelas IX oleh Kepala sekolah Iman Syahidin ditandai dengan pelepasan burung merpati oleh Komite sekolah H. Totong ini mengandung makna, harapan yang tinggi dalam mewujudkan proses dan hasil pendidikan yang lebih baik.


Diacara pelepasan peserta didik dengan pengalungan Samir kelulusan, penyerahan penghargaan bagi peserta didik berprestasi oleh wali kelasnya masing-masing. Kelas IX A oleh Ahmad Ardi, S.Pd., Kelas IX B oleh Dedi Mulyadi, S.Pd., Kelas IX C oleh Butef, S.Pd., Kelas IX D oleh deni Hamdani, S.Pd., Kelas IX C oleh Dewi Hartini, S.Pd., Euis Yulianingsih, S.Pd.

Dipenghujung acara dimeriahkan dengan tari jaipong dan kreasi seni lainnya. (Ujang AR) 

Editor: Adi Mukti


Minggu, 07 Januari 2024

Kwaran Kecamatan Kasokandel Gelar Program Rutilahu Th 2023


Majalengka, FD-buserpolkrim.com.

Jelang masuk di penghujung tahun 2023, Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Majalengka telah menggulirkan program bantuan terhadap Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) jadi Rumah Layak Huni (Rulahu). Program tersebut merupakan salah satu program Kwarcab Kabupaten Majalengka Drs.H.Eman Suherman M.M.

Giat pramuka Kwarcab Kabupaten Majalengka dalam membantu Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu)  menjadi Rumah Layak Huni (Rulahu) tahun 2023, sasarannya rumah anggota pramuka. 

Rumah penerima bantuan sebelum dilakukan rehab:



Dan pada hari Sabtu tanggal 28 November 2023 yang lalu, Ketua Kwaran Kecamatan Kasokandel Yayan Suryana, S.Pd.I bersama pengurus Kwaran SD,SMP,DKR, para kepala sekolah (Ks), Pemdes Ranji Wetan Ketua Kwarcab, Mabiran Kab. Majalengka turut hadir pada pelaksanaan giat program bantuan Rutilahu jadi Rulahu.

Menurut Yayan Suryana, program bantuan ini merupakan bukti nyata bumbung kemanusiaan pramuka Kwaran Kecamatan Kasokandel sebesar Rp.10.865.000 ,- ditambah dari Baznas Rp.10 000.000,- total dana Rp.20. 865.000,-.

Dana tersebut, lanjut Yayan, berwujud bisa merehab rumah anggota pramuka yaitu Rita Raniawati siswi SDN Ranjiwetan 1 kelas III dan siswa SMPN 2 Kasokandel kelas VIII. 

Rumah penerima bantuan setelah dilakukan rehab: 

Ia menambahkan, rumah berukuran 7x9 meter itu, semula berteraskan peluran sekarang sudah pakai keramik dan atap rumah diganti pakai GRC sehingga sekarang nampak bagus.   

“Tanpa kesigapan para anggota pramuka, warga setempat dan pihak pemdes serta Kwarcab, Baznas, Mabiran, pengurus Kwaran dan juga DKR, tentunya kegiatan ini tidaklah akan terwujud,” imbuhnya. 

Saat serah terima kepada pemilik Rutilahu usai pelaksanaan rehab: 


Diakhir penyampaiannya, Yayan mengatakan, program bantuan untuk Rutilahu ini bukan hanya sampai disini saja. Namun itu akan terus berlanjut ditahun- tahun berikutnya, tentu dengan tepat sasaran pula.

“Ini sebagai rasa kepedulian bumbung kemanusiaan Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka " pungkas Ketua Kwaran Kec. Kasokandel Yayan Suryana, S.Pd.I kepada awak media ini saat serah terima pada penerima bantuan usai pengerjaan rehab Rutilahu. 

penulis: Ujang AR 

editor: Adi MM