Meskipun
sosialisasi merdeka sampah telah gencar dilakukan Pemerintah Kota/Kabupaten Cirebon,
persoalan sampah hingga saat ini belum mendapatkan solusi tuntas dalam
penanggulangannya.
Salah
satu Penggerak Perbanusa di Kabupaten Cirebon, Ronika mengatakan bahwa gerakan
merdeka sampah yang telah di promosikan Pemerintah Kabupaten belum sepenuhnya
mengatasi persoalan, dimana masih banyak di temukan sampah di buang oleh oknum
masyarakat di sembarangan tempat, Sabtu (2/9/23).
Salah
satunya diperumahan dipinggiran sungai yang melintasi desa Pamijahan dan Lurah,
Kecamatan Plumbon dipinggiran sungainya banyak sampah yang menumpuk hingga
sampai terbawa arus sungai. Ini ironis, dan perlu segera dilakukan pencegahan
agar masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan. Hal itu dikatakan salah
satu warga desa setempat yang tak mau disebut namanya disini.
Kita
berharap pihak pemerintah dari mulai kelurahan / desa hingga kecamatan dan kabupaten
bertindak tegas kepada masyarakat yang membuang sampah sembarangan, agar
kedepan lingkungan dan ekosistemnya tetap terjaga.
Selain
itu pengelolaan sampah di beberapa wilayah masih belum memadai, serta tempat
pembuangan sampah - TPS Gunung Santri yang mulai penuh hingga saat ini masih
menjadi muara pembuangan sampah.
Menurut
Ronika, solusi yang pernah dilakukan dan sedang berjalan yaitu mengajak sekolah
atau kelurahan/desa membuat Bank Sampah.
“Tujuannya,
selain dapat memilih/memilah sampah yang dapat di jual, juga mampu mendapatkan
income bagi nasabah sampah,” ungkapnya.
Harapan
Ronika, jika kedepan pemerintah Kabupaten memiliki Dana untuk perluasan TPS,
maka sebagian anggaranya dapat di berdayakan untuk mendirikan Bank sampah di
tiap kelurahan, sehingga sasarannya sangat tepat dan bisa memanfaatkan sampah
menjadi pundi-pundi uang serta menambah penghasilan bagi masyarakat. (Cephy/Adi M)