Banjarnegara, FD-buserpolkrim.com
Sebanyak
7 Balita Stunting di Kabupaten Banjarnegara menerima bantuan pangan olahan
untuk keperluan medis khusus (PKMK) dari Corporate
Social Responsibility (CSR) Bank Jateng Banjarnegara.
Bantuan
diserahkan oleh Pj Ketua TP PKK Kabupaten Banjarnegara Agung Rusmawati
Masrofi didampingi Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Banjarnegara,
Sri Rejeki Indarto di RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara, Rabu (16/10/2024).
Direktur
RSUD Anna Lasmanah dr Erna Astuti RSUD mengatakan, Stunting masih menjadi
persoalan besar yang mendesak untuk kita selesaikan bersama. Stunting tidak
hanya berdampak pada kondisi fisik anak, tetapi juga pada kesehatan hingga kemampuan
berpikirnya.
“Permasalahan
stunting ini harus segera ditangani karena terdapat beberapa faktor yang
menjadi pemicu terjadinya stunting, seperti pola asuh, kurangnya asupan makanan
bergizi, kurangnya pemberian ASI eksklusif, dan sebagainya,” kata Erna.
Ia
mengapresiasi CSR Bank Jateng Banjarnegara, atas komitmennya untuk mendukung
percepatan penurunan stunting melalui Pemberian Bantuan Program Stunting di
Kabupaten Banjarnegara.
Bantuan
Pangan Olahan untuk Keperluan Medis (PKMK) yang diberikan berupa susu dengan
sasaran 7 balita. 1 balita mendapat 24 kaleng dengan waktu penggunaan selama 3
bulan. Anggaran untuk pembelian susu PKMK ini total sebesar Rp. 29.323.980.
“Semoga
bantuan ini semakin berkontribusi positif dan dapat terus berjalan sehingga dapat
menurunkan stunting di Kabupaten Banjarnegara,” Lanjutnya.
Pj
Ketua TP PKK Kabupaten Banjarnegara Agung Rusmawati Masrofi pada
kesempatan tersebut mengatakan, Pangan olahan untuk keperluan medis khusus
(PKMK) adalah makanan yang diformulasikan secara khusus untuk mengurangi
kegagalan pertumbuhan atau anak yang sakit.
“PKMK
ini merupakan jenis pangan tidak natural yang hanya bisa dikonsumsi dengan
pengawasan dokter spesialis anak,” Ujarnya.
Agung
Rusmawati menambahkan, pangan olahan untuk keperluan medis khusus (PKMK)
memiliki peran penting dalam mengejar pertumbuhan anak hingga mengatasi
stunting. Sehingga Pemberian PKMK harus diberikan sesuai rekomendasi dokter
spesialis anak.
“Kami
berharap dengan pemberian PKMK ini dapat menurunkan angka stunting dan mengatasi
permasalahan gizi yang dialami oleh balita,” katanya
Ia
juga meminta agar bantuan pangan olahan untuk keperluan medis khusus tersebut
diberikan secara teratur sehingga anak-anak stunting ini bisa teratasi. (Syamsuri)
Editor: Adi M